KARAKTERISTIK CLEAT BATUBARA TERHADAP INTENSITAS STRUKTUR PADA DESA MERAPI TIMUR, KABUPATEN LAHAT DI FORMASI MUARA ENIM, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

Main Author: Krestanu, Avi, et al
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM , 2016
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/273489/1/19%20EPB-02%20Karakteristik%20Cleat%20Batubara%20Terhadap%20Intensitas%20Struktur%20Pada%20Desa%20Merapi%20Timur%2C%20Kabupaten%20Lahat%20di%20Formasi%20Muara%20Enim%2C%20Cekungan%20Sumatera%20Selatan-Krestanu%2CA.%2C%20et%20al.pdf
https://repository.ugm.ac.id/273489/
Daftar Isi:
  • Proses pembentukan batubara pada setiap seam dalam suatu formasi akan mengalami proses geologi yang berbeda-beda. Secara umum, dalam batubara terdapat rekahan (cleat) yang dapat menunjukan sejarah geologi pada masa lampau. Pengaruh proses geologi terhadap cleat di batubara dapat diakibatkan oleh kontrol struktur maupun proses sedimentasi yang berlangsung. Secara khusus, cleat yang terbentuk memiliki karakteristik berbeda. Pengaruh kontrol struktur dicirikan dengan nilai aperture relatif besar dan spacing relatif lebih kecil digolongkan kedalam exogenic cleat. Sedangkan pengaruh sedimentasi (burrial) dengan nilai aperture relatif kecil serta spacing relatif lebih besar digolongkan sebagai endogenic cleat. Penelitian dilakukan agar mengetahui proses serta sejarah geologi pada masing-masing seam di Formasi Muara Enim. Metode penelitian dilakukan dengan metode deskriptif yang dilakukan dengan pengamatan lapangan serta dilanjutkan dengan melakukan analisis hasil dari data lapangan. Berdasarkan hasil dari analisa cleat sudah dibagi menjadi beberapa seam diantaranya adalah seam 1A, 2A, 3A, dan 4A. Nilai aperture serta spacing pada seam 1A adalah 0,1 cm-19,5 cm, nilai 2A 0,1 cm-9 cm, nilai pada seam 3A 0,01 cm-7,3 cm, serta seam 4A 0,1 cm-3,5 cm. Selain itu, tebal lapisan batubara pada seam 1A adalah 14 m, seam 2A 20 m, seam 3A 7,08 m, seam 4A 4,30 m. Kemudian, arah tegasan maksimum pembentuk struktur mayor adalah 350°-360° terbentuk pada Miocene-Recent sehingga membentuk beberapa patahan pada Cekungan Sumatera Selatan. Kata kunci : cleat, spacing, aperture, kontrol struktur.