Aplikasi Soil Taxonomy Pada Tanah-tanah Yang berkembang Dari Bentukan Karst Gunung Kidul

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 2006
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/27273/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10325
Daftar Isi:
  • Penelitian dilakukan pada bentang lahan polygonal, labyrint, dan residual di daerah karst Gunung Kidul dengan ketinggian tempat 244 meter sampai 377 meter di atas permukaan laut. Tujuan penelitian adalah mempelajari sifat fisik, kimia, dan mineralogi tanah, mengklasifikasikan tanah serta mempelajari kendala dlam aplikasi soil taxonomy untuk tanha-tanah yang berkembang di daerah tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan survey lokasi dengan dasar peta topografi dan geologi, penentuan letak sample profil tanah dari tiap tope bentang lahan , pengambilan sample profil, dan analisis laboratorium. Analisis tanah dilakukan di laboratorium Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik , kimia, dan mineralogi tanah hampir sama. Teksture tanah lempung debuan, strukture lapisan atas remah dengan konsistensi gembur, dan semakin kebawah berstruktur gumpal dengan konsistensi teguh. Solum tipis pada puncak dan semakin tebal pada lembah. Reaksi tanah netral sampai agak alkalis, kapasitas pertukaran kation dan kejenuhan basa tinggi sampai sangat tinggi. Mineralogi bahan induk tanah hampir sama berupa bahan Vulcanic Arenite. Klasifikasi tanah berdasarkan Soil Taxonomy USDA sampai tingkat subgroup diperoleh 5 jenis tanah , yaitu Lithic Udorthents, Typic Eutrudepts, Oxyaquepts Eutrudepts, Typic Hapludalfs, dan Aquertic Chromic Hapludalfs. Kendala dalam aplikasi Soil Taxonomy adalah kriteria epipedon Orchric belum spesifik, terdapat nama subordo (Orthents) dan great group (Hapludalf) tidak berdasarkan sifat tanah, serta data regim kelembaban dan temperatur tanah diperoleh melalui pendekatan data iklim karena pengukuran membutuhkan waktu lama. Implikasi penggunaan Soil Taxonomy USDA mempunyai manfaat yang lebih luas dalam pengelolaan tanah daripada sistem FAO-UNESCO, dan PPT. Kata kunci: soil taxonomy, karst landscape, Gunung Kidul