Pemanfaatan Aliran Permukaan dan Penerapan Teknologi Sistem Usahatani Konservasi Terhadap Lingkungan Sosial Petani Di Mikro Sub Das Keji

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 2005
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/27263/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10315
Daftar Isi:
  • Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Keji merupakan suatu ekosistem dengan keberadaan jasad hldup dan lingkungannya yang saling berinteraksi secara dinamik, serta adanya ketergantungan antara komponen lingkungan penyusunnya. Apabila kemampuan daya dukung Sub DAS telah terlampaui karena pemenuhan kebutuhan manusia semakin menlngkat tersebut, maka terjadi kerusakan untuk mengantisipasi kondisi tersebut, maka perlu dltempuh upaya untuk memanfaatkan air hujan dan aliran air permukaan yang mengalir di lahan kering untuk pengelolaan sistem usahatani konservasi agar kerusakan Sub DAS yang berupa erosi, kekeringan dan sedimentasi serta degradasi lahan dan lain sebagainya dapat teratasi. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa survey terhadap petani peserta dan petani sekitarnya mengenai persepsi dan adopsi serta dampak dari teknologi Introduksi yang diterapkan pada penelitian pemanfaatan aliran permukaan dan penerapan teknologi sistem usahatani konservasi terhadap faktor lingkungan di Micro Sub DAS Keji. Parameter yang diamati meliputi respon petani, adopsi dan dampak dari adanya teknologi introduksi berupa pola penataan tanaman, komoditas bernilai ekonomi tinggi, konservasi vegetatif, konservasi mekanik dan teknologi em bung. Anallsls data dengan metode analisis difusi inovasi dari Rogers. Hasll dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap komponen sistem usahatani konservasi berkisar dari 20,64%-93,66%. Persepsi positif tertinggi pada teknologi konservasi vegetatif (93,66 %) dan persepsi terendah pada teknologi embung (26,64 %), Adopsi petani terhadap komponen teknologi introduksi tersebut yang terbesar pada teknologi pola penataan dibandingkan teknologi introduksi lainnya. Pada adopsi penerapan teknologi ( 10,76) responden menerapkannya di semua lahan. Pada kecepatan adopsi (18,67 %) responden sebagai pengadopsi awal dan pada kualitas adopsi (17,19 %) diadopsi sesuai rekomendasi. Pada parameter dampak dengan adanya dan diterapkannya komponen teknologi introduksi tersebut, 53,09 % responden menyatakan ada dampaknya, terutama pada peningkatan produktivitas lahan 80,20 %, 41,81 % responden menyatakan berdampak negatif dan 5,10 % responden menyatakan samaltidak ada dampak seperti sebelum diterapkannya introduksi teknologi. Kata kunci: aliran permukaan, sistem usahatani konservasi, faktor sosial