From State to Market (and back to State?)
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 1999
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/25245/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=8236 |
Daftar Isi:
- Setelah dari awal abad ini telah membawa perekonomian dunia banyak dipengaruhi oleh peran pemerintah, sedangkan setengah abad berikutnya terjadipergeseran ke arah orientasipasar. Tulisan ini tnencoba nzenjelaskan pergeseran paradigma tersebut. Fokus utamanya adalah negara-negara barat terutama Inggris, yang merupakan wilayah pertama tempat teiladinya pembangunan industri yang sangat pesat. A nalisis perubahan paradigma selanjutnya diarahkan pada konteks wilayah Asia dengan beberapa catatan tambahan mengenai krisis Asia. Pergeseran paradigma awal menuju perlunya peran pemerintah dalam perekonomian diawali oleh inunculnya dominasi perdagangan bebas dan laissez faire sekitar tahun 1900-an. Tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menyebar di berbagai negara disertai dengan depresi tahun 1890-an, mengakibatkan munculnya pemikiran agar pemerintah memegang peranan dalam perekonomian negara. Konsep "pengaturan" perekonomian oleh negara juga terjadi saat pecah Perang Dun is I yangmendorong terjadinya great depression pads tahun 1930-an. Kontrol perekonomian otomatis dikendalikan oleh negara secara keseluruhan. Bentuk "Revolusi Keynes" ini menekankan bahwa manajemen macroekonomi perlu' dijalankan. Pergeseran paradigma yang berorientasi pasar dimulai dengan liberalisasi perdagangan yang disponsori oleh Arnerika Serikat. Periode 1950-an dan 1960-an tnembawaperekonomian dunia kearah"long boom" yang sepertinya tidak memerlukan kebijakan-kebijakan yang bersifat Keynesian. Dan pada tahun 1970-an terjadi stagflasi, mengakibatkan kebijalcan kubu Keynesian menjadi semakin tidak tidak dapat diterapkan. Pergeseran menuju ekononii pasar inijuga secara langsung nienzunculkan pendapat yang berbeda (oposisi) terutama dari kubu Keynesian, dan nampaknya terdapat tanda-tanda kemungkinan tedadinya perkembangan yang menguntungkan kubu Keynes dalam beberapa tahun ke depan. Keywords: economic rationalism