UJI SITOTOKSIK In Vitro EKSTRAK KLOROFORM Brucea javanica L . (Meer), Ipomoea batatas Poir., Mussaenda pubescens Ait.F., DAN Portulaca oleracea L., TERHADAP SEL hela: -iii Vitro CYTOTOXIC ASSAY OF CHLOROFORM EXTRACT OF
| Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
|---|---|
| Format: | Article NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2002
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/24609/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=7587 |
Daftar Isi:
- Some plants, such as Ipomoea batatas Poir., Mussaenda pubescens Ait. F., Portulaca oleracea L., Brucea javanica L. (Meer), have been used traditionally to treat cancer, even though the scientific base of this activity has yet been completely investigated. The study was conducted to evaluate the cytotoxic activity of these plants on HeLa cell lines. The cytotoxicity of chloroform extract from these plants were determined using micro radioactive method by measuring an incorporation (3H)-hipoxanthine on the cells after 24 and 48 hours incubation with each extract, using doxorubicine as a positive control. Extract free cell culture was refered to as 100% growth. IC50 value, showing 50% inhibition of the cell growth, was determined based on the concentration versus percentage inhibition curves. The result showed the extract B. javanica was the most active to hela cells with the 1C5r, value of 13.69 ±1.07 and 55.7±8.4 pg/m1 after 24 and 48 hours incubation respectively. Key words: Ipomoea batatas Poir., Mussaenda pubescens Ait. F., Portulaca oleracea L. Brucea javanica L. (Meer), Cytotoxic, HeLa cell lines. ABSTRAK Beberapa tanaman obat seperti Ipomoea batcrias Poir., Musxaenda pubescens Ait. F., Portulaca oleracea L., Brucea javanica L.(Meer), telah digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit kanker. Namun demikian dasar ilmiah penggunaan tanaman ini sebagai anti kanker belum banyak diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji potensi sitotoksik ke empat tanaman tersebut pada kultur set HeLa. Sitotoksisitas ekstrak kloroform dari masing-masing tanaman dievaluasi dengan metode mikroradioaktif dengan menghitung pertumbuhan sel berdasarkan pengambilan (3H)-hiposantin oleh sel setelah inkubasi 24 dan 48 jam dengan ekstrak uji, menggunakan kontrol positif doksorubisin. Sebagai kontrol pertumbuhan 100% digunakan kultur set yang tidak diberi ekstrak tanaman uji. Nilai IC50 yang menunjukkan kadar pada penghambatan pertumbuhan sel uji hingga 50% ditetapkan berdasarkan grafik hubungan antara kadar ekstrak uji dengan prosen pertumbuhan sel uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara keempat tanaman yang diuji B. javanica mempunyai potensi sitotoksik paling baik dengan nilai 1050 sebesar 13,69 ±1,07 and 55,7±8,4 p.g/mi setelah 24 dan 48 jam masa inkubasi. Kata kunci: Ipomoea batatas Poir., Mussaenda pubescens Ait. F., Porgulaca oleracea L, Brucea javanica L. (Meer), Sitotoksik, sel HeLa.