Perkembangan Perkebunan Dan Masalah Pangan Di Sumatera Timur, 1870-1942
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Program Magister Publik (MAP)
UGM
, 2000
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/24183/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=7154 |
Daftar Isi:
- Abstract: Akhir abad XIX bagi sejarah masyarakat Indonesia merupakan abad perubahan, yaitu berubahnya masyarakat Indonesia dan tradisional ke bentuk modern. Proses modernisasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda telah mengakibatkan berbagai perubahan di dalam masyarakat. Perubahanperubahan dalam bidang sosial. ekonomi. politik dan budaya terjadi karena diberlakukannya intensifikasi politik kolonial Belanda melalui proses birokratisasi, komersialisasi, industrialisasi, edukasi. inoyasi dan renovasi teknologi pertanian yang berpengaruh besar bagi daerah-daerah di Indonesia. Renovasi teknologi pertanian ini membawa perubahan pada sektor kehidupan pertanian yang sistematis melalui kebijakan ekonomi ke arah produksi kapitalis.' Sekalipun perubahan dan pembahanian itu terjadi terutama di pulau Jawa. namun hal tersebut merupakan awal bagi pembaharuan yang akan terjadi di beberapa bagian kepulauan Indonesia. Perubahan itu terutama terjadi karena munculnya undang-undang barn yang disebut dengan Undang-Undang Agraria atau lebih dikenal dengan Agrarische Wet Keywords: Perkebunan, Sumatera Timur Pangan, masalah, Sumatera Timur Agrarische Wet