Economic Incentives In Rice Production In Indonesia

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 1992
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/23946/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6911
Daftar Isi:
  • Tujuan studi ini adalah untuk menganalisa pengaruh kebijakan Pemerintah pada industri beras di Indonesia, khususnya pengaruhnya terhadap harga input dan output serta menentukan struktur perangsang yang diciptakannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan perhitungan TPN (Tingkat Proteksi Nominal) dan TPE (Tingkat Proteksi Efektif). Lokasi dan sistem produksi beras yang diteliti adalah produksi padi ladang dan sawah beririgasi konvensional di propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur serta produksi padi sawah beririgasi sumur pompa (air tanah) di Jawa Timur. Pada zaman pemerintahan lama (sebelum 1965), tingkat proteksi nominal (TPN) beras rata-rata positif. Tetapi itu bukan berarti petani menikmati harga yang menguntungkan, karena pemasaran beras kurang efisien. Mulai tahun 1965, TPN beras umumnya negatif sebagai akibat kebijakan pemerintah yang melindungi konsumen beras. Namun demikian mulai tahun 1982, TPN mulai rnenunjukkan positif yang berarti proteksi terhadap produsen bertambah besar. Tingkat proteksi efektif produksi beras pada tahun 1983 positif, berkisar dari 23% pada produksi padi ladang di Jawa Barat sampai 29Vo pada padi sawah beririgasi air tanah di Jawa Timur. lni berarti petani/produsen beras menikmati perangsang ekonomi yang memadai.