Estimasi Debit Puncak Di Daerah Miran Sungai Garang Semarang Dengan Menggunakan Teknologi Inderaja Dan Sistem Informasi Geografis
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2002
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/23494/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6444 |
Daftar Isi:
- INTISARI Salah satu kendala estimasi debit puncak adalah ketersediaan data mengenai karakteristik lingkungan fisik daerah aliran sungai, seperti perubahan tutupan lahan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji kemampuan teknik penginderaan jauh untuk penyadapan data karakteristik lingkungan fisik daerah aliran sungaiuntukpembuatanpeta koefisien limpasan permukaan, (2) menduga besarnya debit puncak (Qp) .dengan menggunakan metode rasional yang dalam pengolahan, manipulasi, analisis dan penyajian data menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Koefisien limpasan permukaan diperoleh dengan metode Cook yang mendasarkan pada faktor kemiringan lereng, tutupan lahan, timbunan air permukaan, dan infiltrasi tanah. Teknik penginderaan jauh dipakai dalam penentuan satuan pemetaan dengan mendasarkan pada interpretasi citra komposit 452 Landsat TM, bulan Juni tahun 1996 skala 1 : 50 000, foto udara pankromatik hitam putih tahun 1993 skala I : 25 000, peta topografi skala 1 : 50 000 dan peta tematik lainya sebagai sumber data utama. Debit puncak (Qp) diperoleh dengan metode rasional yang merupakan fungsi dari nilai koefisien limpasan permukaan (C), intensitas hujan (1), dan luas DAS (A). Satuan pemetaan yang merupakan satuan pengamatan terkecil tersusun berdasarkan variabel pembentuk koefisien limpasan permukaan. Hasil dari penelitian adalah: (1) citra komposit 452 Landsat TM, dan foto udara pankromatik hitam putih dapat dipakai untuk pembuatan peta koefisien limpasan permukaan yang disusun dari overlay peta-peta kemiringan lereng, tutupan lahan, timbunan air permukaan, dan infiltrasi tanah, (2) hasil estimasi koefisien limpasan permukaan dari citra penginderaan jauh adalah sebesar 59,52%, sedang nilai koefisien limpasan permukaan melalui perhitungan analisa hidrograf aliran pada tahun 1996 dan 1997 pada rerata sepuluh kejadian banjir adalah 61,45%, dengan demikian ketelitian perhitungan nilai C adalah sebesar 96,86%, (3) perhitungan debit puncak rerata dengan menggunakan metode rasional memberikan hasil sebesar 434,802 m3 sedang perhitungan debit puncak dari hasil analisa hidrograf aliran adalah sebesar 414,295'm3 dengan demikian ketelitiannya sebesar 95,05%.