Perlakuan Bahan Organik dan Tanah Mineral pada bahan Tailing terhadap Ketersediaan Unsur Hara Makro dan Unsur Logam Mikro

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 1997
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/23471/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6420
Daftar Isi:
  • Abstrak: Percobaan laboratorium yang bertujuan untuk perbaikan sifat kimia bahan tailing telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan bahan organik dan tanah mineral pada bahan tailing. Bahan tailing tersebut berasal dari kawasan pembuangan tailings dari Tambang Tembaga PT Freeport Indonesia Company, Timika, Irian Jaya. Bahan organik yang digunakan adalah pupuk kandang ayam sedangkan tanah mineralnya adalah tanah latosol yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Bahan tailing tersebut mempunyai tekstur kasar, daya simpan air rendah, dengan sifat kimia, kapasitas pertuka ran kation (KPK) rendah, tidak mengandung koloid baik anorganik maupun organik, serta kandungan unsur logam mikro yang tinggi. Takaran yang digunakan untuk bahan organik dan tanah mineral adalah 0, 5,10 dan 15 % berat, atau setara dengan 0, 5,10 dan 15 g tiap 100 g bahan tailing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bahan organik dan tanah mineral dapat memperbaiki sifat kimia bahan tailing. Perlakuan tersebut meningkatkan KPK tanah, ketersediaan nitrogen, fosfor, kalium, dan kalsium, dan menurunkan ketersediaan unsur logam mikro seperti besi, mangan, seng dan tern baga secara cuk up nyata. Penambahan bahan organik pada bahan tailing dengan takaran 5 dan 10% meningkatkan pertumbuhan tanaman sedang penambahan 15% justru menurunkannya. Penambahan tanah mineral pada takaran yang semakin besar cenderung meningkatkan pertumbuhan tanaman. A laboratory experiment was conducted to improve the chemical propeties of a tailing material. in this experiment tailing materials were treated with an organic matter and a mineral soil. The tailing material was collected from a copper manning site of Freeport Indonesia Company, Timika (Irian Jaya), while chicken manure and latosol were from Semarang (Central Java). The chemical problems of the tailing material are low cation exchange (CEC), very low content of organic and inorganic colloids, and high content of metal elements. The addition of the chicken manure or the mineral soil was at 0, 5, 10, and 15 %. The results showed that the added materials could improve the chemical properties of the tailing material. They increased its CEC, available nitrogen, phosphorous, potassium, and calcium and decreased significantly its available metal elements, i.e, iron, mangan, zinc, and copper. The addition of chicken manure at the rate of 5 and 10 into the tailing material resulting in better growth of maize, however, at the rate of 15 % the growth was inhibited. The maize plant grew better in the tailing material added with latosol at all investigated rate. The growth was increased with the increasing of the latosol addition rate. Kata kunci : tailing material, organic matter, mineral soil, amelioration'