Fingerprint analysis of DNA fragments of Pseudomonas solanucearum E.F. Smith isolates

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 1991
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/21813/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=4689
Daftar Isi:
  • Studi terhadap sidikjari pola susunan potongan-potongan DNA isolat-isolat bakteri Pseudomonas solanacearum telah dilakukan untuk perbandingan langsung isolat khususnya antara isolat-isolat kacang tanah dan bukan kacang tanah. isolat-isolat yang berasal dari tanaman inang dan lokasi yang berbeda digunakan dalam penelitian tersebut. DNA kromosom dari isolat-isolat tersebut diekstraksi menggunakan modilikasi metoda yang digunalcan oleh Samadpour et al. (1988). Sampel-sampel DNA dipotongpotong sempurna menggunakan enzim-enzim pemotong DNA Eco RI, Hae III, Barn HI, Not 1, atau Sal 1. Potongan-potongan sampel DNA dielektroporesis pada 0.7% gel agarose menggunakan tegangan 30 volt selama 14 - 16 jam. Ethidium bromide 0.5 Âμg/ml digunakan untuk pengecatan potongan-potongan DAN sampel pada gel agarose. Pengamatan terhadap pola susunan potongan-potongan DNA sampel pada gel agarose menggunakan UV trasilluminator dan hasilnya difoto dengan kamera polaroid. Koefisient persamaan antara isolat berdasarkan pola susunan potonganpotongan DNA-nya dihitung dengan program TAXAN version 4.0. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa isolat-isolat yang berbeda mempunyai pola susunan potongan-potongan DNA yang berbeda, walaupun isolatisolat dari biovar 3 mempunyai pola susunan dasar yang serupa. Koefisien persamaan antara isolat-isolat dari biovar 3 berkisar antara 81.3 - 96.9%. Isolat-isolatdiri biovar 3 dan isolat dari biovar 2 atau aberrant biova 2 mempunyai koefisien persamaan yang rendah. Ditemukan adanya korelasi antara pola susunan potonganpotongan DNA dengan lokasi atau geografi