Perang kecil: Problem yang Terus Berlangsung

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 1993
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/21570/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=4436
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Bila mendengar kata "perang", asosiasi yang muncul pada sebagian orang biasanya dua hal, pertama perang antar negara dan kedua perang saudara atau perang dalam satu negara. Bisa juga muncul asosiasi yang ketiga, yaitu perang dunia yang sejauh ini Baru terjadi dua kali. Menyadari adanya kecenderungan seperti ini maka pada awal tulisan ini penulis menekankan bahwa penggunaan kata perang tidak terbatas pada tiga pengertian itu, tetapi justru menggunakannya untuk menganalisis peristiwa yang skalanya lebih kecil. Perang kecil dalam tulisan ini bisa berarti perang yang terjadi antara satu kampung ddrigan kampung lainnya, bisa juga perang antar sekolah, permusuhan antar sekelompok oknum angkatan dalam tubuh ABRI, dan sejenisnya. Kata-kata lain yang sering digunakan untuk pengganti kata perang di antaranya adalah kerusuhan, tawuran, dan konflik terbuka.. Salah satu faktor yang mendorong penulis untuk menganalisis permusuhan atau konflik sosial semacam itu adalah prevalensi peristiwa itu yang dari waktu ke waktu muncul. Dilihat dari skalanya, peristiwa seperti itu memang tampak kecil. Karena itu tidak mengherankan bila peristiwa seperti itu sering luput dad pengamatan para ahli untuk dibahas. Di samping itu, secara politis peristiwa-peristiwa seperti itu merupakan salah satu dari sekian topik sensitif karena sering mengandung unsur SARA. Sejauh ini bahasan tentang SARA lebih sering dihindari. Penulis juga menyadari tentang hal ini dan kesadaran ini mendorong untuk menganalisisnya agar bisa ikut menyumbangkan pemikiran dalam mengatasi konflik sosial yang berlatar belakang SARA, bukan untuk membesar-besarkan dan memperumit masalah itu. Kerangka Konseptual Ada beberapa konsep dan teori psikologi yang bisa membantu menganalisis perang antar kampung (lihat Hogg dan Abrams, 1988