Ketrampilan mengarang siswa sekolah dasar: suatu studi eksplorasi

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 1997
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/21375/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=4237
Daftar Isi:
  • INTISARI Kernampuan berbahasa adalah penting karena dengan bahasa seseorang dapat meningkatkan pengetahuan maupun mengungkapkan isi pikirannya. Mengarang adalah suatu bentuk ketrampilan yang bermanfaat untuk mengekspresikan diri balk secara kogiitif maupun afektif Hanya saja pengajaran bahasa, khususnya Bahasa Indonesia sekarang ini kurang merangsang tumbuhnya kreativitas kebahasaan dan cenderung membosankan. Hal ini dapat berpengaruh pada kemampuan mengarang siswa. Penelitian ini bertujuan mengidentifilcasi hal-hal yang menghambat dan mendukung ketrampilan mengarang siswa. Data dikumpulkan dengan metode diskusi kelompok terarah pada siswa, wawancara mendalam pada kepala selcolah, dan observasi kelas selama pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Ungaran II, SD Ungaran HI, dan SD Inpres Sagan yang termasuk dalam wilayah Yogyakarta Utara, seluruhnya ada 58 siswa yang terdiri dari 29 siswa kelompok alas dan 29 siswa kelompok bawah berdasarkan nilai Bahasa Indonesia menurut catatan guru kelas. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, dan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa: (I) siswa mempersepsi "mengarang" sebagai kegiatan yang sulit. (2) kesulitan disebabkan oleh porsi pelajaran yang lebih benar pada masalah tats bahasa sehingga pelajaran terasa sulit, dan oleh keterbatasan pemahaman bahasa dan perbendaharaan kata siswa terutama bagi siswa yang tidak berbahasa Indonesia dalam kesehariannya, sementara untuk mengarang perlu memperhatikan kaidah berbahasa yang balk dan benar, (3) menurut siswa kesulitan dapat diatasi jika mau mendengarkan dan bertanya pada guru jika tidak jelas, tetapi hal ini tidak dilakukan karena siswa mengalami keterbatasan dalam menggunakan Bahasa Indonesia, dan rasa kurang percaya diri sehingga tidak berani bertanya, (4) pelajaran Bahasa Indonesia tidak menarik karena sulitnya materi dan care guru menguasai kelas, dan (5) siswa melakukan kegiatan menulis di luar kelas, telapi tidak banyak yang terlibat 4alam kegiatan membuat karangan dengan alasan selain lcemalasan, tidak ada ide, juga kesulitan mengungkapkan ide dan menterjemahkan pemikiran dari bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia yang balk dan benar. â�¢