Zonasi potensi pencemaran air tanah pada teras Sungai Code Yogyakarta (Zoning the Potential Groundwater Pollution at Code River Terrace, Yogyakarta)
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2001
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/20625/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=3478 |
Daftar Isi:
- Abstrak Penelitian ini dilakukan di sebagian teras Sungai Code Yogyakarta, dan memiliki tiga tujuan. Pertama, untuk mengetahui daerah dalam wilayah teras Sungai Code yang berpotensi terhadap terjadinya pencemaran air tanah. Kedua, untuk mengetahui faktor fisik alami (material penyusun akuifer, kedalaman muka air tanah, dan jarak aliran air tanah) dan faktor fisik non-alami atau faktor sanitasi lingkungan (kepadatan penduduk, kepadatan permukiman, jarak horizontal antara sumber pencemar dan sumur pengambilan sampel, serta jumlah. pemakai air) yang paling berpengaruh terhadap terjadinya pencemaran di daerah penelitian. Ketiga untuk mengestimasi kerugian ekonomi yang timbul akibat adanya pencemaran air tanah tersebut. � Penentuan daerah-daerah yang berpotensi terhadap terjadinya pencemaran dilakukan melalui Sistem Informasi Geografis dengan cara menumpangsusunkan peta material penyusun akuifer, peta kedalaman muka air tanah, peta .kemiringan muka air tanah, dan peta tekstur tanah. Hasil turnpang susun berupa peta potensi pencemaran air tanah. Untuk mengetahui pencemaran aktual yang telah terjadi, dilakukan uji sampel airtanah. Parameter yang diuji adalah suhu, daya hantar listrik, kekeruhan, nitrat, nitrit, zat besi, natrium, kesadahan, klorida, pH, dan bakteri koli. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 buah dengan metode stratified random sampling, yaitu berdasar pada kepadatan permukiman dan penduduk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah yang berpotensi terhadap pencemaran air tanah adalah daerah-daerah yang padat permukiman dan penduduknya, serta tampak pada peta potensi pencemaran air tanah dan peta pencemaran air tanah aktual. Analisis statistik menunjukkan bahwa faktor fisik alami yang paling berpengaruh terhadap pencemaran air tanah adalah jarak aliran air tanah yang ditunjukkan dengan adanya korelasi signifikan antara faktor jarak dan kadar klorida serta nitrit. Paktor sanitasi linglcungan yang paling berpengaruh adalah kepadatan penduduk dan jumlah pemakai air yang ditunjukkan dengan korelasi signifikan antara kedua faktor tersebut dengan kadar klorida, nitrat, kekeruhan, dan pH. Perhitungan kerugian ekonomi dengan pendekatan biaya substitusi PDAM menunjukkan bahwa daerah yang paling banyak menderita kerugian adalah Kelurahan Kotabaru (18.125/bulankumah tangga). Daerah yang paling banyak menderita kerugian ekonomi dihitung dari pendekatan biaya kesehatan adalah kelurahan Gowongan (Rp.849.000/tahun). Kata kunci: pencemaran airtanah potensial dan aktual, kualitas airtanah, teras sungai, sanitasi lingkungan.