LIBERALISASI DAN STRATEGI KEAMANAN EKONOMI NASIONAL: PENGALAMAN DARI JEPANG
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 1998
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/19759/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=2593 |
Daftar Isi:
- Globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia, sebuah gejala yang oleh sebagaian teoretisi dianggap memiliki dampak positif, kini mulai dicurigai sebagai bentuk "imperalisme baru" dari negara maju untuk memotong lcreatifitas dan daya saing negara berkembang dalam percaturan politik ekonomi internasional. Bentuk perlawanan terhadap upaya liberalisasi dapat bermacam-macam: dari membangun koalisi internasional (seperti yang dilakukan kelompok 77), menolak rejim liberalisasi ekonomi (negara-negara sosialis yang isolasionis, seperti Korea Utara dan Kuba), atau dengan memanfaatkan berbagai peluang (loopholes) dari rejim liberalisasi tersebut, agar dapat menekan seoptimal mungkin dampak negatif liberalisasi terhadap sektor domestik. Dalam konteks tersebut, Jepang merupakan negara yang telah "teruji" kemampuannya untuk mempertahankan diri dari "serangan" liberalisasi tersebut. Tulisan ini merupakan suatu studi kasus untuk memperlihatkan bagaimana suatu ekonomi nasional dapat bertahan dari tekanan rejim internasional (atau tekanan dari negara lain yang lebih kuat) agar melakukan liberalisasi ekonomi. Tujuan tulisan ini adalah mengembangkan suatu studi empirik dalam rangka membangun strategi "ketahanan dan keamanan ekonomi nasional".