Faktor risiko asfiksia neonatorum pada bayi cukyup bulan

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 2005
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/18860/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1672
Daftar Isi:
  • Novita Dewi, Dwikisworo Setyowireni, Achmad Surjono - Faktor risiko asfiksia neonatorum pada bayi cukup bulan Latar Belakang: Asfiksia neonatorum merupakan salah satu penyebab utama kematian pada masa neonatal di samping penyebab kelainan neurologis yang menetap. Dengan mengetahui faktor risiko asfiksia neonatorum, lebih dari separuh janin yang membutuhkan resusitasi dapat teridentifikasi sebelum lahir. Tujuan: Mengetahui faktor risiko antepartum dan intrapartum asfiksia neonatorum pada bayi cukup bulan. Desain penelitian: Kasus kontrol Bahan dan Cara: Data dikumpulkan dari catatan rekam medis bayi yang dirawat di Sub Bagian Perinatologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS. DR. Sardjito, pada bulan Januari sampai Desember 2004. Faktor antepartum dan intrapartum diidentifikasi sebagai faktor risiko asfiksia neonatorum. Data dianalisis dengan menggunakan kai kuadrat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Hasil: Pada analisis multivariat, faktor antepartum yang meningkatkan risiko terjadinya asfiksia neonatorum adalah bayi KMK dengan RO: 3,43 (IK 95%:1,81-6,53). Faktor intrapartum yang menaikkan risiko terjadinya asfiksia neonatorum adalah bercampurnya air ketuban dengan mekonium dengan RO: 49,02 (IK 95%: 12,34-143, 67), kala II lama dengan RO: 9,73 (IK 95%: 3,95-23,99), dan persalinan SC dengan anestesi general dengan RO: 8,62 (IK 95%: 2,16-34,44). Simpulan: Bayi KMK, air ketuban bercampur dengan mekonium, kala II lama serta persalinan SC dengan anestesi general meningkatkan risiko terjadinya asfiksia neonatorum pada bayi cukup bulan.