Menggali potensi tanaman obat (Andrographis paniculata) sebagai anti bakteri: penggunaan sediaan ekstrak untuk mengatasi infeksi Staphylococcus aureus galur patogen pada hewan model mencit (Mus musculus)
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2002
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/18402/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1188 |
Daftar Isi:
- INTISARI Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak sambiloto sebagai anti Staphylococcus aureus dengan menggunakan hewan model mencit (Mus musculus). Dalam penelitian ini masalah dibatasi pada perubahan yang diakibatkan oleh bakteri Staphylococcus aureus terhadap perubahan mikroskopis organ paru-paru, ginjal dan hati dihubungkan dengan gambaran leukosit mencit untuk mengeathui efek yang ditimbulkan oleh infusa sambiloto. Dalam pelaksanaan penelitian digunakan 20 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (K 1)adalah kontrol, kelompok II (K 2) diinjeksi dengan 0,07 ml/ ip suspensi bakteri Staphylococcus aureus, kelompok III (K 3) diinjeksi dengan 0,07 ml/ ip suspensi bakteri Staphylococcus aureus serta 0,5 ml/ po/ hari ekstak sambiloto (dosis 4,55 mg/ 20 g BB), kelompok IV (K 4) diinjeksi dengan 0,07 ml/ ip suspensi bakteri Staphylococcus aureus serta 0,5 ml/ po/ hari ekstrak sambiloto (dosis 18,2 mg/ 20 g BB) dan kelompok V (K 5) diinjeksi dengan 0,07 ml/ ip suspensi bakteri Staphylococcus aureus serta 0,5 ml/ po/ hari ekstrak sambiloto (dosis 72,8 mg/ 20 g BB). Hasil penelitian menunjukkan kelompok yang diinjeksi dengan dan mendapat terapi sambiloto mengalami peningkatan jumlah total leukosit, neutrofil segmented, limfosit, dan monosit