Efektivitas Pelatihan Pengatasan Masalah Sebagai Usaha Menurunkan Tingkat Stres pada Anak
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 1998
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/18378/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1163 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Wolman (1972) mengatakan bahwa anak temyata lebih rentan terhadap stres dibandingkan dengan orang dewasa. Hans Selye menyatakan bahwa stres merupakan hal yang alarni dan merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang sehingga yang harus diperhatikan adalah apakah stres tersebut mendorong perkembangan anak atau justru menghambatnya (dalam Bloom, Cheney, Snoddy, 1986). Stres pada anak dapat menyebabkan ketidakbahagiaan (unhappiness), pencapaian prestasi di bawah kapasitasnya (underachievement), dan hambatan sosial. Stres bersifat individual dan bagaimana stres mempengaruhi seseorang akan sangat tergantung pada efektivitas pola pengatasan masalah yang digunakannya. Pola pengatasan sires dapat dipandang sebagai seperangkat respon kognitif atau behavioral yang digunakan untuk menghadapi kejadian problematik (Lazarus & Launier, 1978). Anak-anak dapat mengurangi atau mengeliminasi problem mereka yang berhubungan dengan stresor dengan jalan belajar menggunakan keterampilan pengatasan masalah dan menghadapinya secara konstruktif. Efektivitas pelatihan keterampilan pengatasan masalah sebesar 3,6 %. Jadi sumbangan pelatihan keterampilan pengatasan masalah terhadap menurunnya tingkat strres pada anak sebesar 3,6 %.