Eksistensi Pemulung Di Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Siklus Daur Ulang Sampah
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 1997
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/18191/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=969 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Keberadaan kaum pemulung pada dasarnya lahir sebagai akibat proses pembangunan. Pekerjaan sebagai pemulung ini dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk konkrit dari lapangan kerja di sektor informal yang dilakukan dalam perjuangan hidup di tengah-tengah banyaknya pengangguran dan kurangnya ketrampilan yang semakin nyata dirasakan, baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Para pemulung juga merupakan salah satu unsur dari masyarakat pengguna sampah. Kehidupan pemulung memperlihatkan adanya semangat dan kreatifitas kerja manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dan mengurangi kemiskinan. Hal ini terlihat dari penghasilan pemulung yang relatif lebih tinggi dari Upah Minimum Regional. Namun demikian, pekerjaan sebagai pemulung sampai saat ini belum mendapatkan pengakuan dari sebagian masyarakat. Pemulung memiliki jasa yang tidak dapat dianggap remeh dalam penyelamatan lingkungan hidup. Mereka dapat dikatakan sebagai pengurai sampah.