Alternatif Pemanfaatan Lahan Bekas Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sebagai Lahan Produktif Di Kotamadya Yogyakarta

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 1996
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/18122/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=900
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Lahan bekas Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) dipandang sebagai lahan yang sudah tidak produktif lagi. Selain menimbulkan pemandangan yang tidak indah dilihat mata, lahan bekas TPAS juga dapat mengganggu linglcungan sekitarnya antara lain adalah sebagai sumber penyakit, menyebabkan polusi udara / bau bahkan seringlcali dihuni secara liar. Masalah - masalah tersebut di atas dapat dicegah dengan memanfaatkan lahan bekas TPAS sebagai lahan yang lebih produktif. Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemanfaatan lahan bekas TPAS tersebut bagi penduduk yang menempati dan apakah pemanfaatan tersebut sesuai dengan kuat dukung tanahnya, juga mencari alternatif pemanfaatan lahan tersebut sebagai lahan produktif baik untuk TPAS yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif tetapi belum dimanfaatkan. Penelitian dilakukan di 3 lokasi TPAS, yaitu Jalan Ahmad Jazuli sebagai lahan yang sudah jadi dan sudah dimanfaatkan, TPAS Gedong Kuning (sebelah utara kebun binatang Gembira Loka) sebagai lahan yang sudah tidak aktif dan belum dimanfaatkan dengan baik dan TPAS Jatimulyo sebagai lahan yang masih aktif. Dan penelitian ini dapat disimpullcan bahwa pemanfaatan lahan bekas TPAS telah merubah kondisi linglcungan yang semula kumuh menjadi berntanfaat dan indah dipandang. Hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan lahan bekas TPAS di Jalan Akmad Jazuli oleh pendatang dari daerah lain (sekarang Taman Garuda), sebagai pemukiman dan lahan usaha, seperti kerajinan rotan, kios btinga, alcuarium dan bengkel. Usaha ini bahkan semakin berkembang, terbukti dari meningkatnya pendapatan dan bertambahnya kesempatan kerja. Namun demikian pemyataan tersebut di atas kurang mendapat dukungan dari faktor lain yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kuat dukung tanah dengan manfaatnya. Beberapa bangunan mengalami rekahan disebabkan oleh sifat - sifat tanah yang merupakan "tanah" tidak stabil karena selalu mengalami perubahan kepadatan oleh proses pembusukan. Perhatian dan pembinaan pemerintah yang berwewenang terhadap kekurangtahuan para penghuni mengenai sifat - sifat lahan tersebut sangat kurang. Hal .ini menyebabkan masyarakat setempat tidak mengetahui cara - cara yang aman untuk mendirikan bangunan di daerah tersebut. Deng-an membandingkan kondisi pemanfaatan lahan bekas TPAS di Jalan Akmad Jazuli, diberikan altematif pemanfaitan lahan bekas TPAS di Gedong Kuning dan Jatimulyo, yang dengan pertimbangan lokasi dan Rencana Umum Tata Ruang Kota serta kondisi lahan, dapat dimanfaatkan untuk pendirian suatu bangunan yang bersifat sederhana.