GEOLOGI DAN STUDI LOGAM TANAH JARANG DAERAH KACANG BOTOR DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BADAU, KABUPATEN BELITUNG, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Main Authors: Novia Florensia Inatadon, Novia Florensia Inatadon, Mirzam Abdurrachman, Mirzam Abdurrachman, Mochammad Aziz, Mochammad Aziz
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Departmen Teknik Geologi , 2015
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/135517/1/GEO122%20GEOLOGI%20DAN%20STUDI%20LOGAM%20TANAH%20JARANG%20DAERAH%20KACANG%20BOTOR%20DAN%20SEKITARNYA%2C%20KECAMATAN%20BADAU%2C%20KABUPATEN%20BELITUNG%2C%20PROVINSI%20KEPULAUAN%20BANGKA%20BELITUNG.pdf
https://repository.ugm.ac.id/135517/
Daftar Isi:
  • Banyaknya intrusi granit berumur Trias hingga Kapur di Kepulauan Bangka Belitung berpotensi untuk dilakukan penelitian batuan dan endapan yang mengandung unsur tanah jarang. Unsur tanah jarang merupakan unsur yang sangat langka atau ditemukan sangat sedikit di alam, berupa senyaw a kompleks umumnya senyawa fosfat dan karbonat. Seiring dengan perkembangan teknologi, unsur tanah jarang semakin dibutuhkan dan umumnya pada industri teknologi tinggi. Penelitian ini berada di daerah Kacang Botor Kecamatan Badau Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan metode geokimia soil. Hasil dari pemetaan geologi didapatkan dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Intrusi (S11) dan Satuan Dataran Denudasional Peneplains (D5). Sedangkan untuk satuan geologi didapatkan Satuan Granit dari Formasi Tanjung Pandan dan Satuan Batupasir Kuarsa dari Formasi Tajam. Berdasarkan analisis ICP-MS (Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry) sebanyak 115 conto soil diperoleh 16 unsur dan hanya 8 unsur yang dilakukan pengolahan data. Kisaran kadar kedelapan unsur tersebut antara lain 82,79-188 ppm Ce; 23,24-66 ppm La, 17,05-66 ppm Nd, 8-89 ppm Pr, 26,93-81 Li, 16-126 ppm Y; 8-51 ppm Gd; 16-140 ppm Sn. Pola sebaran unsur tanah jarang yang didapatkan yaitu berarah barat daya - timur laut. Pola sebaran ini mengikuti pola kontur litologi granit sebagai batuan sumber dan endapan residu dengan butiran halus–kasar sebagai perangkap terendapkannya mineral tanah jarang. Unsur tanah jarang saling berasosiasi dengan unsur Sn (timah), Uranium, dan Thorium.