RESIKO KERENTANAN JATUHAN BATUAN DI PANTAI SELATAN KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Main Authors: | Adityo Jatmikotomo, Adityo Jatmikotomo, Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo, Rafael Kartika J D, Rafael Kartika J D, Leonardus Wisnumurti, Leonardus Wisnumurti |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Departmen Teknik Geologi
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/135513/1/GEO114%20RESIKO%20KERENTANAN%20JATUHAN%20BATUAN%20DI%20PANTAI%20SELATAN%20KABUPATEN%20GUNUNG%20KIDUL%2C%20DAERAH%20ISTIMEWA%20YOGYAKARTA.pdf https://repository.ugm.ac.id/135513/ |
ctrlnum |
135513 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://repository.ugm.ac.id/135513/</relation><title>RESIKO KERENTANAN JATUHAN BATUAN DI PANTAI SELATAN KABUPATEN 
GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA</title><creator>Adityo Jatmikotomo, Adityo Jatmikotomo</creator><creator>Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo</creator><creator>Rafael Kartika J D, Rafael Kartika J D</creator><creator>Leonardus Wisnumurti, Leonardus Wisnumurti</creator><subject>Geology</subject><description>Pantai pada bentang alam kars merupakan obyek wisata yang menyimpan potensi jatuhan batuan 
yang membahayakan wisatawan. Salah satu contohnya adalah peristiwa jatuhan batuan yang terjadi 
pada Pantai Sadranan (17 Juni 2015) hingga memakan korban jiwa. Resiko ini terjadi karena belum 
adanya kajian mengenai zona rawan jatuhan batuan pada sekitar pantai. Penelitian berfokus pada 
kondisi geologi yang mempengaruhi adanya jatuhan batuan. Selain itu dilakukan pula analisis resiko 
kerentanan jatuhan batuan beserta zona rawan jatuhan batuan pada Pantai Selatan Kabupaten 
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Penelitian dilakukan pada Pantai Siung, Pantai 
Nglambor, Pantai Jogan, Pantai Indrayanti, Pantai Slili, Pantai Krakal, dan Pantai Sadranan. 
Pengamatan dilakukan secara khusus pada morfologi notch yang terbentuk karena pengaruh aktivitas 
abrasi oleh air laut sehingga menghasilkan bongkah menggantung pada tebing pantai dengan volume 
besar. Keberadaan bongkah dapat menjadi ancaman bagi wisatawan yang berada di bawah tebing.
Penelitian dilakukan dengan metode Modified Rockfall Hazard Rating System (Budetta, 2004). 
Metode ini bersifat semi kuantitatif dengan beberapa parameter. Parameter tersebut antara lain 
tinggi lereng, slope mass rating (SMR), ukuran blok, volume bongkah, jumlah jiwa terpapar, dan 
curah hujan. Setiap parameter ditunjang dengan data kelurusan dari DEM dan citra satelit, serta data 
lapangan (litologi, morfologi, struktur geologi). Orientasi kekar yang diukur memiliki arah TenggaraBarat Laut dan Barat Daya-Timur Laut dengan arah perlapisan batuan relatif ke arah Selatan. Pada 
setiap parameter dilakukan perhitungan matematis dan ditentukan nilai resiko jatuhan batuan. 
Tingkat resiko yang tertinggi berada pada Pantai Indrayanti. Oleh karena itu diperlukan langkah 
mitigasi dari pihak terkait sebagai pengurangan resiko dari jatuhan batuan. Bentuk mitigasi seperti 
pemasangan peringatan, pembatasan zona rawan jatuhan batuan, dan sosialisasi bagi warga 
setempat.</description><publisher>Departmen Teknik Geologi</publisher><date>2015-10-18</date><type>Journal:Article</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>https://repository.ugm.ac.id/135513/1/GEO114%20RESIKO%20KERENTANAN%20JATUHAN%20BATUAN%20DI%20PANTAI%20SELATAN%20KABUPATEN%20GUNUNG%20KIDUL%2C%20DAERAH%20ISTIMEWA%20YOGYAKARTA.pdf</identifier><identifier> Adityo Jatmikotomo, Adityo Jatmikotomo and Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo and Rafael Kartika J D, Rafael Kartika J D and Leonardus Wisnumurti, Leonardus Wisnumurti (2015) RESIKO KERENTANAN JATUHAN BATUAN DI PANTAI SELATAN KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage 15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA. </identifier><recordID>135513</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal PeerReview:PeerReviewed PeerReview File:application/pdf File |
author |
Adityo Jatmikotomo, Adityo Jatmikotomo Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo Rafael Kartika J D, Rafael Kartika J D Leonardus Wisnumurti, Leonardus Wisnumurti |
title |
RESIKO KERENTANAN JATUHAN BATUAN DI PANTAI SELATAN KABUPATEN
GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA |
publisher |
Departmen Teknik Geologi |
publishDate |
2015 |
topic |
Geology |
url |
https://repository.ugm.ac.id/135513/1/GEO114%20RESIKO%20KERENTANAN%20JATUHAN%20BATUAN%20DI%20PANTAI%20SELATAN%20KABUPATEN%20GUNUNG%20KIDUL%2C%20DAERAH%20ISTIMEWA%20YOGYAKARTA.pdf https://repository.ugm.ac.id/135513/ |
contents |
Pantai pada bentang alam kars merupakan obyek wisata yang menyimpan potensi jatuhan batuan
yang membahayakan wisatawan. Salah satu contohnya adalah peristiwa jatuhan batuan yang terjadi
pada Pantai Sadranan (17 Juni 2015) hingga memakan korban jiwa. Resiko ini terjadi karena belum
adanya kajian mengenai zona rawan jatuhan batuan pada sekitar pantai. Penelitian berfokus pada
kondisi geologi yang mempengaruhi adanya jatuhan batuan. Selain itu dilakukan pula analisis resiko
kerentanan jatuhan batuan beserta zona rawan jatuhan batuan pada Pantai Selatan Kabupaten
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Penelitian dilakukan pada Pantai Siung, Pantai
Nglambor, Pantai Jogan, Pantai Indrayanti, Pantai Slili, Pantai Krakal, dan Pantai Sadranan.
Pengamatan dilakukan secara khusus pada morfologi notch yang terbentuk karena pengaruh aktivitas
abrasi oleh air laut sehingga menghasilkan bongkah menggantung pada tebing pantai dengan volume
besar. Keberadaan bongkah dapat menjadi ancaman bagi wisatawan yang berada di bawah tebing.
Penelitian dilakukan dengan metode Modified Rockfall Hazard Rating System (Budetta, 2004).
Metode ini bersifat semi kuantitatif dengan beberapa parameter. Parameter tersebut antara lain
tinggi lereng, slope mass rating (SMR), ukuran blok, volume bongkah, jumlah jiwa terpapar, dan
curah hujan. Setiap parameter ditunjang dengan data kelurusan dari DEM dan citra satelit, serta data
lapangan (litologi, morfologi, struktur geologi). Orientasi kekar yang diukur memiliki arah TenggaraBarat Laut dan Barat Daya-Timur Laut dengan arah perlapisan batuan relatif ke arah Selatan. Pada
setiap parameter dilakukan perhitungan matematis dan ditentukan nilai resiko jatuhan batuan.
Tingkat resiko yang tertinggi berada pada Pantai Indrayanti. Oleh karena itu diperlukan langkah
mitigasi dari pihak terkait sebagai pengurangan resiko dari jatuhan batuan. Bentuk mitigasi seperti
pemasangan peringatan, pembatasan zona rawan jatuhan batuan, dan sosialisasi bagi warga
setempat. |
id |
IOS2744.135513 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
institution_id |
19 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada |
library_id |
488 |
collection |
UGM Repository |
repository_id |
2744 |
subject_area |
Karya Umum |
city |
SLEMAN |
province |
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA |
repoId |
IOS2744 |
first_indexed |
2016-09-14T18:35:21Z |
last_indexed |
2016-09-22T21:49:30Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1765816680751038464 |
score |
17.538404 |