STUDI BATUAN VULKANIK PERBUKITAN SEPULUHRIBU, KOTA TASIKMALAYA DAN SEKITARNYA, JAWA BARAT

Main Authors: Hernanda Danar Dono, Hernanda Danar Dono, Lucas Donny Setjadji, Lucas Donny Setjadji
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Jurusan Teknik Geologi , 2014
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/135157/1/592-605%20M3P-01.pdf
https://repository.ugm.ac.id/135157/
Daftar Isi:
  • Perbukitan Sepuluhribu yang berada Kota Tasikmalaya dan sekitarnya merupakan suatu bentukan perbukitan bergelombang (hummocky hills) yang terdiri dari bukit-bukit kecil dengan diameter 10-100 m dan tinggi 10-150 m. Banyak peneliti terdahulu menginterpretasikan bahwa seluruh batuan penyusun perbukitan ini tersusun oleh hasil longsoran Gunung Galunggung (sector collapse) yang menurut Bronto (1989) terjadi sekitar 4200 tahun yang lalu. Namun, berdasar pada data singkapan terbaru yang didapat di lapangan, terdapat batuan-batuan yang diyakini bukan berasal dari produk longsoran Galunggung. Untuk itu dilakukan penelitian untuk melakukan pemetaan batuan vulkanik di Perbukitan Sepuluhribu secara lebih detail. Pada pemeriaan singkapan batuan di lapangan, ditemukan singkapan intrusi, perlapisan skoria-lapili-tuf, breksi autoklastika dan struktur geologi seperti kekar tektonik dan sesar yang seharusnya tidak terdapat pada batuan hasil longsoran. Analisa geokimia dan petrografi dilakukan pada batuan-batuan tersebut untuk dibandingkan dengan hasil analisa peneliti terdahulu. Hasil perbandingan tersebut menunjukan batuan vulkanik yang diduga insitu memiliki komposisi mineralogi yang lebih basaltik. Hasil plot pada diagram geokimia juga menunjukan titik plot yang berbeda dengan data peneliti terdahulu. Berdasar pada data lapangan dan analisis tersebut, dibuat satuan batuan di Perbukitan Sepuluhribu berdasar asal batuannya. Batuan vulkanik di Perbukitan Sepuluhribu tidak hanya tersusun oleh endapan lahar dan endapan hasil longsoran saja, namun juga terdapat batuan vulkanik insitu yang dapat dikelompokkan menjadi lima batuan vulkanik, : batuan vulkanik Situgede, batuan vulkanik Asasutra, batuan vulkanik Cintaraja, batuan vulkanik Rancamacan dan batuan vulkanik Cipasung. Singkapan batuan vulkanik insitu tersebut memiliki ukuran kecil dan terpisah-pisah, yang mengindikasikan merupakan hasil vulkanisme yang relatif kecil ukurannya dan terpisah-pisah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa minimal terdapat tiga interpretasi pusat erupsi insitu di Perbukitan Sepuluhribu dan sekitarnya yang diduga menjadi sumber batuan vulkanik insitu, yaitu : Gunung Asasutra, Maar Situgede, dan Gunung Cipasung. Sedangkan dua pusat erupsi lainnya diyakini ada namun tidak diketahui letak dan karakteristiknya karena keterbatasan singkapan yang ada di lapangan. Kata Kunci : Perbukitan Sepuluhribu Tasikmalaya, Perbukitan Bergelombang, sector collapse, debris avalanche, batuan vulkanik.