UNJUK KERJA TURBIN ANGIN BERSUDU LOOPWING DENGAN PENAMBAHAN DIFFUSER VARIASI FLANGED DAN INLET SHROUD

Main Authors: , Lukito Ardhi Nugroho, , M.Agung Bramantya S.T, M.T, M.Eng, Ph.D
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 2014
Subjects:
ETD
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/128119/
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=68450
Daftar Isi:
  • Penggunaan turbin angin bersudu loopwing saat ini masih jarang pemanfaatannya, namun memiliki keunggulan,salah satunya mampu bekerja pada putaran rendah, tidak berisik, efisiensi tinggi. Penambahan diffuser pada turbin angin berpotensi mampu meningkatkan efisiensi turbin angin. Pada penelitian ini akan membahas unjuk kerja turbin angin bersudu loopwing dengan penambahan diffuser yang bervariasi rasio luasnya.Pada penelitian ini, dilakukan pengujian dengan menggunakan turbin angin bersudu loopwing dengan diameter 50 cm, menggunakan variasi diffuser rasio luas yang berbeda pada parameter panjang diffuser yang berbeda dan panjang diffuser konstan. Parameter panjang yang digunakan adalah 70 cm, 80 cm, 90 cm , variabel diffuser yang digunakan adalah rasio luas (Î2) 3,8, 4,1, 4,7. Untuk variasi diffuser dengan panjang konstan (90 cm) menggunakan rasio luas (Î2) 4,7, 5,3, dan 5,9. Diuji pada 3 variasi kecepatan angin yakni, 4,08 m/s, 4,81 m/s, dan 5,99 m/s. Parameter yang dianalisa pada percobaan ini daya,koefisien daya, torsi, putaran poros, tip speed rasio, cut in speed, koefisien torsi. Pada percobaan diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan kecepatan angin di depan turbin angin bersudu loopwing dengan penambahan diffuser, sehingga mampu meningkatkan unjuk kerja yang lebih besar. Model diffuser paling optimal yakni model diffuser dengan rasio 5,3. Semakin bertambah besar variasi rasio luas maka performa turbin angin meningkat, hal ini terjadi pada model 1.1(Î2=3,8) hingga model 2.1 (Î2=4,7)., namun hal ini tidak berlaku pada model 2.2 (Î2=5,9) dimana kenaikannya tidak terlalu signifikan.