MUTASI INDUKSI UNTUK MEREDUKSI TINGGI TANAMAN PADI GALUR KI 237
Main Author: | ., Sobrizal; patir-batan |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
BATAN
, 2013
|
Online Access: |
http://jurnal.batan.go.id/index.php/jair/article/view/545 |
Daftar Isi:
- Galur KI 237 merupakan galur murni yang berasal dari persilanganantar sub-spesies, yaitu sub-spesies Japonika var. Koshihikari dengan sub-spesiesIndika var. IR36. Galur ini memiliki potensi hasil tinggi, umur panen sedang, malai panjang, tetapi tinggi tanaman terlalu tinggi sehingga mudah rebah. Untuk mereduksi tinggi tanaman telah diiradiasi benih KI 237 sebanyak 50 gram dengansinar gamma dosis 200 Gy. Hasil seleksi pada 6480 tanaman M2 diperoleh 3 tanaman mutan pendek dan 15 tanaman mutan semi-pendek dengan frekuensi mutan kearah pendek dan semi-pendek mencapai 0,26%. Pengurangan tinggi tanaman yangsignifikan pada mutan pendek dan semi-pendek disebabkan oleh berkurangnya ukuran panjang masing-masing ruas batang tanaman mutan, sementara jumlah ruas batang mutan tetap sama dengan jumlah ruas batang tanaman asalnya KI 237. Begitujuga dengan panjang malai dan panjang gabah pada mutan tidak banyak mengalami perubahan. Dari 342 galur M2 yang diamati, dimana masing-masing galur terdiri dari 20 tanaman, terlihat satu galur bersegregasi antara tanaman normal dengan tanamanpendek dengan perbandingan 17 normal banding 3 pendek, dan empat galur bersegregasi antara tanaman normal dengan tanaman semi-pendek dengan perbandingan masing-masing 12 normal banding 8 semi-pendek, 17 normal banding 3 semi-pendek, 18 normal banding 2 semi-pendek, dan 18 normal banding 2 semipendek. Berhubung jumlah tanaman M2 untuk setiap galurnya sangat sedikit yaitu hanya 20 tanaman, maka perbandingan segregasi antara mutan dan tanaman normal tidak bisa menerangkan jumlah GEC (Geneically Efective Cell) yang termutasi. Sifat lain mutan-mutan semi-pendek yang terseleksi tidak jauh berbeda dengan sifat tanaman KI 237, oleh karena itu mutan-mutan semi-pendek ini sangat berpotensi untuk dikembangkan secara langsung menjadi varietas unggul baru setelah melalui berbagai pengujian, atau dapat juga digunakan sebagai sumber genetik pada perbaikan galur KI 237 melalui pemuliaan silang balik.