FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Main Author: Purwanto, Anang
Format: Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://eprints.ums.ac.id/7937/1/J210080514.pdf
http://eprints.ums.ac.id/7937/2/J210080514.pdf
http://eprints.ums.ac.id/7937/
Daftar Isi:
  • Skizofrinea merupakan penyakit gangguan jiwa terberat yang dialami manusia, bahkan bisa dinilai lebih buruk dibanding penderita Human Immunodeficience Virus (HIV). Seiring dengan berkembangnya teknologi, penderita skizofrenia semakin meningkat. Kondisi ini disebabkan adanya perubahan situasi kehidupan individu baik bersifat positif maupun negatif yang menyebabkan semakin banyak masalah yang harus dihadapi dan diatasi seseorang serta kesejahteraan hidup sulit tercapai. Hal ini menyebabkan kondisi seseorang menjadi tertekan dan mengalami gangguan jiwa. Lebih dari 1% dari jumlah seluruh penduduk indonesia menderita gangguan jiwa. Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, pada triwulan I tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah pasien yang mengalami kekambuhan, yaitu sebayak 5404 pasien lama dan 731 pasien baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Metode penelitian menggunakan metode cross sectional. Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 83 pasien yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan analisa regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan klien tentang skizofrenia dengan kekambuhan pasien dengan p-value 0,04 (p < 0,05), ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan kekambuhan pasien skizofrenia sengan p value sebesar 0,035 (< 0,05), ada hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia dengan kekambuhan pasien dengan p-value sebesar 0,048 (< 0,05) dan tidak ada hubungan antara dukugan sosial dengan kekambuhan pasien dengan p-value sebesar 0,081 (> 0,05). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan nilai koefisien masing-masing variabel adalah positif, artinya akan terjadi peningkatan kekambuhan jika tidak memiliki pengetahuan tentang skizofrenia, tidak patuh dalam minum obat dan tidak mendapat dukungan keluarga.