HUBUNGAN STATUS GIZI, ASUPAN PROTEIN DAN ASUPAN SENG DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK BALITA DI RW VII KELURAHAN SEWU, KECAMATAN JEBRES, KOTA SURAKARTA

Main Author: MAITATORUM, ERI
Format: Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.ums.ac.id/6285/1/J310050032.PDF
http://eprints.ums.ac.id/6285/2/J310050032.PDF
http://eprints.ums.ac.id/6285/
Daftar Isi:
  • Pendahuluan Anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok usia yang rentan terhadap gizi dan kesehatan. Pada masa ini daya tahan tubuh anak masih belum kuat, sehingga risiko anak menderita penyakit infeksi lebih tinggi. Anak juga sering mengalami masalah dengan konsumsi makan baik kesulitan makan maupun mengkonsumsi makanan yang padat gizi secara berlebih sehingga menyebabkan anak menjadi kurus maupun gemuk (status gizi tidak normal). Kurangnya konsumsi makan pada anak membuat nilai asupan zat gizi (protein dan seng) anak turun. Ketidaknormalan status gizi, rendahnya asupan protein dan asupan seng dapat menurunkan fungsi imunitas, sehingga memperbesar risiko terkena penyakit infeksi, seperti ISPA. Tujuan Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan status gizi, asupan protein dan asupan seng dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada anak balita di RW VII Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Metode penelitian Jenis penelitian bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional, data status gizi anak balita diperoleh dengan pengukuran antropometri dan dinterprestasikan dengan nilai Z-skor (indeks BB/TB), data asupan protein dan asupan seng diperoleh melalui recall konsumsi makan 24 jam selama 2 hari yang tidak berturut-turut. Analisa data menggunakan uji statistik chi square. Hasil Anak dengan status gizi normal sebanyak 82,9% dan yang tidak normal sebanyak 17,1%. Anak dengan asupan protein tidak baik sebanyak 74,3% dan yang baik sebanyak 25,7%. Anak dengan asupan seng kurang sebanyak 97,1% dan yang cukup sebanyak 2,9%. Anak yang mengalami ISPA sebanyak 65,7% dan yang tidak ISPA sebanyak 34,3%. Kesimpulan Tidak ada hubungan antara status gizi, asupan protein dan asupan seng dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada anak balita di RW VII Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. (nilai P>0,05).