ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

Main Author: HARTATIK , SRI
Format: Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.ums.ac.id/6031/1/B200040203.PDF
http://eprints.ums.ac.id/6031/2/B200040203.PDF
http://eprints.ums.ac.id/6031/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan keuangan di Kabupaten Klaten dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Klaten. Untuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan APBD di Kabupaten Klaten tahun anggaran 2004 – 2006, adapun teknik pengumpulan data adalah dengan dokumentasi dan wawancara yang dilakukan di Dinas PPKAD Kabupaten Klaten. Metode penelitian adalah Deskriptif Komparatif, dengan menggunakan beberapa rasio keuangan yaitu rasio kemandirian keuangan daerah, rasio derajat desentralisasi fiskal, rasio indeks kemampuan operasi, rasio keserasian dan rasio pertumbuhan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : berdasarkan rasio kemandirian keuangan daerah berada pada kisaran 4,90% - 6,54% masih berada di antara 0 % - 25 % tergolong mempunyai pola hubungan instruktif yang berarti kemampuan pemerintah Kabupaten Klaten dalam memenuhi kebutuhan dana untuk penyelenggaran tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial masyarakat masih relatif rendah meskipun dari tahun ke tahun terus meningkat. Dalam rasio derajat desentralisasi fiskal berada pada kisaran 4,46%-5,49%, hal ini berarti bahwa tingkat kemandirian/kemampuan keuangan Kabupaten Klaten masih rendah dalam melaksanakan otonominya. Untuk rasio indeks kemampuan operasi berada pada kisaran 5,25%-6,38%, ini artinya PAD memiliki kemampuan yang kurang untuk membiayai belanja operasinya. Pada rasio keserasian pengeluaran belanja operasi berkisar antara 88,53%-94,04%, sedangkan belanja modal berkisar antara 5,96%-11,47%, ini berarti bahwa belanja operasi lebih besar daripada belanja modal. Rasio pertumbuhan secara keseluruhan mengalami peningkatan di setiap tahunnya yang disebabkan bertambahnya pajak dan retribusi daerah. Dengan melihat hasil analisis diatas perkembangan di Kabupaten Klaten di Sektor keuangan masih kurang. Untuk itu diperlukan upaya untuk peningkatan PAD baik secara ekstersifikasi yaitu pemerintah daerah harus mengidentifikasi potensi daerah sehingga peluang – peluang baru untuk sumber penerimaan daerah dapat dicari, sedangkan secara intersifikasi dengan memperbaiki kinerja pengelolaan pemungutan pajak.