KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KARANGAN NARASI BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI OLEH SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

Main Author: AGUSTIANTI, ROSTIKA
Format: Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.ums.ac.id/4423/1/A310050011.pdf
http://eprints.ums.ac.id/4423/2/A310050011.pdf
http://eprints.ums.ac.id/4423/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses mengembangkan karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi pada siswa kelas XPJ SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dan memaparkan peningkatan kualitas hasil kemampuan menulis narasi berdasarkan pengalaman pribadi pada siswa kelas XPJ SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. Setting Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Surakarta pada siswa kelas XPJ. Sasaran Tindakan adalah peningkatan kemampuan mengembangkan karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi pada siswa kelas XPJ SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, tes/penugasan, dan angket. Teknik analisis data penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif dengan prosentase. Prosedur penelitian ini didasarkan pada prosedur penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflekting). Penelitian ini bersifat siklus, penelitian dilakukan secara berulang. Hasil penelitian ini, yakni terdapat peningkatan kualitas proses mengembangkan karangan narasi pada siswa kelas XPJ SMK Muhammadiyah 2 Surakarta, yaitu sebagai berikut. 1) Keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I mencapai 25,64%, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 41,02%, dan pada siklus III mengalami peningkatan yaitu 83,97%. 2) Siswa yang mendapatkan nilai > 80 pada siklus I mencapai 51,28%, kemudian terulang lagi pada siklus II mencapai 51,28%, dan mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus III menjadi 87,17%. Rata-rata kelas pada siklus I mencapai 78,21, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 79,36, dan pada siklus III meningkat menjadi 83,97. Adapun kategori siswa untuk motivasi termasuk tinggi, dimana nilai dari seluruh item soal > 85. Peningkatan proses dan hasil pembelajaran diiringi pula dengan sikap positif dari siswa yaitu lebih memperhatikan pembelajaran . Hal ini dikarenakan guru mengoptimalkan pembelajaran dengan menerapkan macam-macam pengalaman pembelajaran yaitu dengan menerapkan pengalaman paedagogik (ceramah) dan andragogik (diskusi). Adapun cara guru 1) Menerangkan dengan metode ceramah, 2)Guru memberikan rangsangan dan motivasi pengenalan terhadap pengalaman, 3) Siswa bekerja secara individual atau dalam kelompok, 4) Siswa ditempatkan dalam situasi nyata pemecahan masalah yaitu siswa aktif berpartisipasi dalam pengalaman yang tersedia dan berani membuat keputusan sendiri, 5) Memantau dam membimbing siswa waktu berjalannya diskusi, 6) Memberikan penghargaan berupa ungkapan pujian dan perlengkapan tulis pada siswa yang aktif.