Daftar Isi:
  • Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang benar serta pengetahuan tentang antibiotik yang tidak tepat menjadi faktor yang dapat memicu resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pengunjung apotek di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Penelitian ini tergolong pada jenis penelitian observasional. Data penelitian diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh pengunjung apotek di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Data pribadi dan pengetahuan pengunjung dianalisis secara deskriptif kemudian disajikan dalam bentuk tabel berisi jumlah dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan dari sebanyak 276 responden didapatkan hasil bahwa asal informasi terbanyak yang didapatkan pasien yaitu melalui konsultasi dengan dokter sebanyak 175 orang (63,41%), dari konsultasi apoteker sebanyak 57 orang (20,65%). Pengunjung yang pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter sebanyak 179 orang (64,86%), dan yang tidak pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter sebanyak 97 orang (35,14%). Pengunjung apotek di Kecamatan Jebres Kota Surakarta yang memiliki tingkat pengetahuan tentang antibiotik rendah, yaitu 102 orang (36,96%), sedang sebanyak 120 orang (43,48%), dan tinggi sebanyak 54 orang (19,57%). Rata-rata pengunjung memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang penggunaan antibiotik (49,44%), tingkat pengetahuan sedang tentang pengetahuan umum antibiotik (60,51%), dan tingkat pengetahuan sedang tentang pengelolaan obat antibiotik (60,14%). Pengunjung berpengetahuan tinggi yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 32 orang (11,59%), SMA sebanyak 19 orang (6,88%), SMP sebanyak 2 orang (0,72%), SD 1 orang (0,72%). Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, pengetahuannya tentang antibiotik semakin tinggi, ditunjukkan dengan uji Chi Square mendapatkan nilai Pearson = 0,00 (Pearson < 0,05).