Pengaruh Penggunaan Gliserin Sebagai Humektan Terhadap Sifat Fisik Dan Stabilitas Vitamin C Dalam Sabun Padat
Main Author: | LAEHA, Nur Ainee |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/39949/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/2/COVER-INTISARI.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/3/BAB%201.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/4/BAB%202.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/5/BAB%203.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/6/BAB%204.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/10/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/12/LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/21/SURAT%20PERNYATAAN%20PUBLIKASI.pdf http://eprints.ums.ac.id/39949/ |
Daftar Isi:
- Gliserin adalah suatu humektan yang sering digunakan dalam produk kosmetik terutama dalam sabun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gliserin terhadap sifat fisik sabun yaitu pH, kekerasan dan stabilitas busa dan juga terhadap stabilitas vitamin C dalam sabun selama 8 minggu masa penyimpanan. Vitamin C diformulasikan dalam sediaan sabun dengan variasi konsentrasi gliserin yang berbeda yaitu 5%, 10% dan 20 %. Evaluasi pada sediaan meliputi uji pH, uji kekerasan sabun, uji stabilitas busa dan uji stabilitas vitamin C selama 8 minggu dan hasil akan diuji dengan metode analisis statistik menggunakan software SPSS versi 16 for windows dengan metode Kruskal-Wallis pada uji pH dan uji kekerasan sabun dan metode ANOVA satu jalan pada uji stabilitas busa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gliserin tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pH sabun dengan nilai signifikasi P=0,26>0,05, sedangkan konsentrasi gliserin yang semakin meningkat menghasilkan sabun yang makin lunak. Perbedaan konsentrasi gliserin terhadap stabilitas busa sabun menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi gliserin tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan stabilitas busa sabun vitamin C. Stabilitas busa yang paling baik terdapat pada sabun padat yang mengandung gliserin 10%. Gliserin juga berpengaruh terhadap stabilitas vitamin C dalam sediaan sabun yaitu semakin tinggi konsentrasi gliserin maka stabilitas vitamin C juga makin baik ditunjukkan pada sabun formula III yang mengadung gliserin 20 % mengalami penurunan kadar vitamin C sebanyak 96,628 %, sedangkan pada sabun yang mengandung gliserin 5% dan 10%, berturut-turut mengalami penurunan kadar vitamin C sebanyak 98,882 % dan 97,579 % selama masa penyimpanan 8 minggu.