Daftar Isi:
  • Kulit durian diketahui memiliki potensi antibakteri yang baik untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa kimia yang terkandung dalam kulit durian diantaranya saponin, minyak atsiri serta flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol kulit buah durian terhadap Klebsiella pneumoniae dan Streptococcus pyogenes. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi disk pada media Mueller Hinton. Uji KLT menggunakan fase gerak kloroform:etanol (19:1) dan fase diam silica gel GF254. Uji bioautografi dilakukan dengan metode bioautografi kontak pada media Mueller Hinton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah durian dengan konsentrasi 312,5, 625, 1250, dan 2500 μg/disk memiliki aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae dan Streptococcus pyogenes dengan diameter zona hambat berturut-turut sebesar 8,3±2,08 mm, 9,17±0,29 mm, 9,6±0,28 mm, 10,6±0,57 mm untuk Klebsiella pneumoniae, untuk Streptococcus pyogenes sebesar 10±1 mm, 8±1 mm, 8,3±0,57 mm, 8,6±1,15 mm. Berdasar penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah durian memiliki aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae dan Streptoccous pyogenes. Identifikasi senyawa menggunakan KLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah durian mengandung senyawa flavonoid, saponin dan minyak atsiri. Berdasarkan uji bioautografi menunjukkan bahwa senyawa yang bertanggungjawab sebagai antibakteri dalam ekstrak etanol kulit buah durian belum dapat diketahui.