Daftar Isi:
  • Infeksi Saluran Nafas Bawah (ISNB) non tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang dapat menyerang bronkhus, bronkhiolus dan paru. Pola kuman dan resistensi antibiotik dapat berubah dari waktu ke waktu, sehingga pola kepekaan kuman harus dilakukan secara berkala sebagai pedoman pemberian antibiotik dan penatalaksanaan penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotik pada penderita ISNB di RSUD Dr. Moewardi, sehingga dapat diketahui pemilihan antibiotik yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental. Data primer diperoleh dari hasil uji sensitivitas dengan metode difusi cakram, yaitu sepuluh isolat kuman yang diambil dari spesimen sputum penderita ISNB periode Agustus 2014, didukung data sekunder uji sensitivitas kuman terhadap antibiotik yang diperoleh dari 57 pasien penderita ISNB di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Moewardi periode Januari-Maret 2014. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil uji sensitivitas gabungan dari data primer serta data sekunder dengan total isolat yang digunakan dan dikalikan seratus persen. Pola kuman pada penderita ISNB di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014 adalah Klebsiella pneumoniae (40,300%) yang diikuti Acinetobacter spp (26,866%), Enterobacter cloacae (8,955%), P. aeruginosa (8,955%), E. coli (4,478%), C. freundii (4,478%) dan S. marcescens (1,492) yang diperoleh dari 67 isolat. Pola resistensi kuman patogen penyebab ISNB di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014 adalah Klebsiella pneumoniae yang resisten terhadap antibiotik golongan beta laktam (ampisilin (100%), piperasilin/tazobaktam (66,67%), ceftriaxon (54,17%), cefepim (54,17%) dan ceftazidim (48,15)), antibiotik golongan aminoglikosida (gentamisin (18,51%)) dan antibiotik golongan quinolon (ciprofloksasin (22,22%) dan levofloksasin (20,83%)), serta resisten 100% terhadap klindamisin dan metronidazol. Acinetobacter spp resisten terhadap antibiotik golongan beta laktam (ampisilin (77,78%), cefmetazol (80%) dan ceftriaxon (66,67%)), antibiotik golongan aminoglikosida (gentamisin (16,66)), antibiotik golongan quinolon (ciprofloksasin (44,44%) dan levofloksasin (26,67%)), serta resisten 100% terhadap klindamisin dan metronidazol.