Daftar Isi:
  • Demam tifoid masih merupakan penyakit yang angka insidennya tinggi di Negara berkembang seperti Indonesia. Prevalensi demam tifoid paling banyak ditemukan pada kelompok usia sekolah yaitu pada usia 5 – 14 tahun. Penggunaan antibiotika pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa dikarenakan perbedaan fungsi organ dalam memetabolisme obat akan tetapi sedikit sekali penelitian yang membahas tentang keamanan penggunaan obat pada anak-anak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik yang meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat dosis, serta tepat obat. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian non eksperimental dengan analisis secara deskriptif retrospektif dan pengambilan data dengan purposive sampling. Data diambil pada pasien anak yang menderita demam tifoid di instalasi rawat inap RSUD dr. Sayidiman Magetan yang berumur 0 – 15 tahun. Sampel yang diteliti sebanyak 44 kasus dari jumlah total 160 kasus Data didapatkan dari rekam medis dan dianalisis menurut konsep tepat indikasi, tepat pasien, tepat dosis dan tepat obat yang dibandingkan dengan SPM di RSUD dr. Sayidiman Magetan. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa antibiotik yang paling banyak digunakan adalah kloramfenikol yaitu sebesar 23 kasus (52,27%), Cefotaxime sebanyak 10 kasus (22,72%) dan sefiksim, cefpirome, serta cefriaxone masing-masing 1 kasus (2,27%). Dari hasil penelitian didapatkan nilai presentase untuk tepat indikasi sebesar 97,72%, tepat obat 56,82%, tepat pasien 27,27%, akan tetapi tidak semua meliputi aspek tepat dosis.