Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Terhadap Staphylococcus Epidermidis Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya
Main Author: | AZHARI, Fahmi |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/35862/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/2/COVER-HALAMAN%20DEPAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/3/BAB%201.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/9/BAB%202.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/10/BAB%203.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/11/BAB%204.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/12/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/19/LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/20/SURAT%20PERNYATAAN%20PUBLIKASI.pdf http://eprints.ums.ac.id/35862/ |
Daftar Isi:
- Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi nosokomial dan penyakit diare di negara berkembang. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah durian memiliki aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) sebesar 4% dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) sebesar 6%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei. Ekstrak etanol diperoleh dengan cara maserasi serbuk kulit buah durian dalam etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi disk dengan konsentrasi 5000, 2500, 1250, dan 625 μg/disk. Siprofloksasin digunakan sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif. Uji Kromatografi Lapis Tipis digunakan untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung di dalam ekstrak etanol kulit buah durian dengan fase gerak kloroform:etanol (0,95:0,05) dan fase diam silika GF254. Bioautografi kontak dilakukan untuk mengetahui senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah durian memiliki aktivitas antibakteri ditandai dengan terbentuknya zona hambat berturut-turut sebesar 13,00 ± 0,50 mm, 12,00 ± 1,00 mm, 11,33 ± 0,57 mm, dan 9,66 ± 1,15 mm terhadap Staphylococcus epidermidis, serta 11,00 ± 1,00 mm, 10,33 ± 0,57 mm, 9,00 ± 0,50 mm, dan 9,33 ± 0,57 mm terhadap Shigella sonnei. Hasil uji KLT menunjukkan bahwa senyawa kimia yang terkandung di dalam ekstrak etanol kulit buah durian adalah minyak atsiri, saponin, dan flavonoid, sedangkan senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri belum dapat diketahui.