Kajian Penggunaan Obat Golongan Kortikosteroid Pada Pasien Asma Dewasa Di Instalasi Rawat Inap RSUD Pandanarang Boyolali Periode 2013
Main Author: | Jumiati , Jumiati |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/31143/1/COVER-HALAMAN_DEPAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/31143/2/BAB_1.pdf http://eprints.ums.ac.id/31143/4/BAB_2.pdf http://eprints.ums.ac.id/31143/5/BAB_3.pdf http://eprints.ums.ac.id/31143/6/BAB_4.pdf http://eprints.ums.ac.id/31143/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/31143/8/NASKAH_PUBLIKASI.pdf http://eprints.ums.ac.id/31143/9/LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/31143/ |
Daftar Isi:
- Asma merupakan salah satu penyakit inflamasi kronik yang menduduki urutan kelima dari sepuluh penyebab kesakitan (morbiditas) setelah penyakit emfisema, dimana asma dapat menyebabkan kematian. Kortikosteroid merupakan obat efektif untuk penatalaksanaan asma. Namun penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka waktu lama dapat menurunkan mineral tulang yang menyebabkan osteoporosis pada wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat golongan kortikosteroid asma dewasa di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali tahun 2013 yang meliputi ketepatan pasien dan ketepatan obat. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif yang bersifat retrospektif dari rekam medik pasien asma dewasa yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Pandanarang Boyolali tahun 2013. Populasi asma dewasa sebanyak 94 pasien. Data dianalisis secara deskriptif mengkaji karakteristik yaitu jenis kelamin, umur dan mengevaluasi penggunaan kortikosteroid meliputi ketepatan pasien dan ketepatan obat. Hasil penelitian menunjukkan metil prednisolon adalah obat yang banyak digunakan pasien asma dewasa rawat inap. Pemberian terapi kortikosteroid tepat pasien 88 pasien (93,62%) dan tidak tepat pasien 6 pasien (6,38%), sedangkan pasien tepat obat sebanyak 57 pasien (60,63%) dan tidak tepat obat sebanyak 37 pasien (39,36%).