Daftar Isi:
  • LatarBelakang: Bell’s palsy adalah sebuah kelainan dan gangguan neurogi pada nervus cranialis VII (saraf facialis) didaerah tulang temporal yang menyebabkan kelemahan atau paralisis otot wajah disekitar foramen stylomastoideus. Tujuan: Karya tulis ilmiah dimaksudkan untuk memberikan informasi pengetahuan tentang kasus dan untuk mengetahui bagaimana maanfaat Infra merah, Electrical stimulation dan terapi latihanpadakasustersebut. Hasil: Setelahdilakukan 6 kali terapi, didapatkanhasiluntukpeningkatan kekuatan otot M.frontalis T0 : 3 menjadi : 3, M. Currugator T0 : 3 menjadi T6 : 3 M.Orbicularis Oculi T0 3 menjadi T6 : 3, M. Nasalis T0 : 1 menjadi T6 : 3, M.Zigomaticum T0 :3 menjadi T6 :3, M.Orbicularis Oris T0 : 3 menjadi T6 : 3 peningkatan kemampuan fungsional Istirahat diam T0 : 6 menjadi T6 : 14, Menggerakan Dahi T0 : 7 :menjadi T6 : 7, Menutup Mata T0 :21 menjadi T6 : 21, Tersenyum T0 : 21 menjadi T6 : 21, Bersiul T0 : 3 menjadi T6 :3. Kesimpulan: Infamerah dapat mengurangi kaku diwajah dalam kondisi bell’s palsy, electrical stimulation mampu meningkatkan kekuatan otot dalam kondisi bell’s palsydan Terapi latihan untuk memperbaiki kemampuan fungsional pasien pada kasus bell’s palsy.