Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Pola Makan Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Main Author: | Malida P, Herning |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/30978/1/1._HALAMAN_DEPAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/4/2._BAB_I.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/6/3._BAB_II.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/7/4._BAB_III.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/8/5._BAB_IV.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/9/6._BAB_V.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/15/7._DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/17/8._LAMPIRAN.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdf http://eprints.ums.ac.id/30978/ |
Daftar Isi:
- Pendahuluan :Prevalensi diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2011 yang menjalani rawat inap sebesar 1183 orang, dan tahun 2012 sebesar 1890 orang. Sehingga mengalami kenaikan pasien dari tahun 2011-2012 sebesar 58,21%. Pada pasien diabetes melitus adanya tingkat kecemasan dapat mempengaruhi kontrol gula darah, dan jika seseorang mengalami tingkat kecemasan berat menyebabkan penurunan tenaga, rasa cepat lelah, dan sulit tidur yang dapat mempengaruhi pola makan. Pola makan adalah suatu usaha dalam pengaturan dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status gizi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasa dan pola makan dengan kadar glukosa pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode Penelitian :Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sample menggunakan consecutif sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 30. Tingkat kecemasan di peroleh dengan metode wawancara HRS-A. Pola makan diperoleh dengan metode FFQ. Kadar glukosa diperoleh dari data rekam medik. Analisis data dengan menggunakan korelasi pearson product moment. Hasil :Jumlah subjek dengan tingkat kecemasan berat (96,7%). Subjek yang memiliki frekuensi pola makan kurang baik (90%). Subjek yang memilikikadar glukosa darah puasa dalam kategori tinggi (93,3%), sedangkan subjek yang memiliki kadar glukosa darah 2jpp dalam kategori normal (53,3%). Kesimpulan :Tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Tidak ada hubungan antara frekuensi pola makan dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.