Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium dan daya simpan selai jambu biji yang ditambahkan ekstrak kelopak bunga rosella dan buah belimbing wuluh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menguji kadar kalsium dan daya simpan (warna, aroma, rasa, tekstur, pH dan jamur). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan menggunakan pola rancangan faktorial yaitu dengan dua faktor. Faktor I adalah konsentrasi buah belimbing wuluh (B) yaitu: 25g/250g bahan, 50g/250 bahan dan 75g/250 bahan. Faktor II adalah konsentrasi ekstrak kelopak bunga rosella (R) yaitu 25g/250g bahan, 50g/250g bahan dan 75g/250g bahan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kadar kalsium pada selai jambu biji. Kadar kalsium tertinggi selai jambu biji terdapat pada perlakuan dengan penambahan buah belimbing wuluh 75 g dan ekstrak kelopak bunga rosella 75 g (B3R3) sebesar 145 mg, sedangkan kadar kalsium terendah terdapat pada perlakuan dengan penambahan buah belimbing wuluh 25 g dan ekstrak kelopak bunga rosella 25 g (B1R1) sebesar 57,366 mg. Hasil penelitian daya simpan terbaik pada selai jambu biji terdapat pada perlakuan (B2R3), (B3R2), dan (B3R3). Daya simpan kurang baik terdapat pada perlakuan (B2R1), (B2R2), dan (B1R3). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semakin banyak penambahan ekstrak kelopak bunga rosella semakin tinggi pula kadar kalsium sedangkan buah belimbing wuluh tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kadar kalsium selai jambu biji. Selain itu untuk hasil penelitian daya simpan pada selai jambu biji Hasil daya simpan selai jambu biji terlama adalah perlakuan (B2R3), (B3R2), dan (B3R3), sedangkan hasil daya simpan selai jambu biji terendah adalah perlakuan (B2R1), (B2R2), dan (B1R3).