Pola Keluarga Remaja Berisiko Penyalahgunaan Napza
Main Author: | ZULFA , KHAMIMATUZ |
---|---|
Format: | Karya Ilmiah NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.ums.ac.id/28983/1/03._Halaman_Depan.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/2/04._BAB_I.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/4/05._BAB_II.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/6/06._BAB_III.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/8/07._BAB_IV.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/9/08._BAB_V.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/10/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/13/10._Lampiran.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/15/02._Naskah_Publikasi.pdf http://eprints.ums.ac.id/28983/ |
Daftar Isi:
- Pola keluarga adalah model atau corak yang tetap dalam suatu kelompok sosial yang memiliki ikatan darah, perkawinan yang terstruktur, saling berkomunikasi dan berinteraksi (sosialisasi) yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami-istri, ayah-ibu, anak, nenek-kakek, saudara laki-laki, dan saudara perempuan yang tinggal bersama. Pola keluarga berpengaruh pada pembentukan kepribadian dan perilaku anak, terutama anak remaja yang berisiko penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan pola keluarga remaja berisiko penyalahgunaan NAPZA. Informan utama dalam penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia tahun 15-18 tahun, sedang menempuh pendidikan di jenjang sekolah menengah atas dan kejuruan di kota Sragen, tinggal dengan keluarga dan berada di kota Sragen, dan berisiko penyalahgunaan NAPZA. Metode pengambilan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner terbuka dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa secara umum pola keluarga harmonis memiliki risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Mengenai relasi antar anggota keluarga, kesan terhadap keluarganya adalah harmonis, anggota keluarga yang paling dekat adalah ibu, dengan alasan ibu adalah pengertian, baik, penyayang, perhatian. Peran orang tua dalam keluarga dengan pandangan yang positif, prinsip dan budi pekerti yang diajarkan dalam keluarga yaitu perilaku positif dan sopan santun, yang berperan mengajarkan prinsip dan budi pekerti adalah ibu, serta kebiasaan atau kegiatan yang dilakukan bersama-sama keluarga adalah makan dan nonton TV dirumah. Peristiwa atau masalah yang pernah mengganggu hubungan dengan keluarga adalah masalah salah paham dengan saudara kandung dan perilaku menyimpang, yang diajak bicara saat mengalami hubungan kurang baik dengan keluarga adalah saudara kandung dan ibu, dengan reaksi keluarga negatif. Kesan dan harapan keluarga, perasaan yang dirasakan ketika berada dalam keluarganya sehari-hari dan harapan keluarga yang ideal adalah bahagia.