Daftar Isi:
  • Pendahuluan : Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Bayi usia 0-6 bulan cukup ASI saja, dan bayi diatas 6 bulan memerlukan MP-ASI. Anak yang kekurangan gizi pada usia balita akan tumbuh pendek dan pertumbuhannya terhambat. Pemberian makanan pendamping ASI perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, bentuk, porsi, dan jenis pemberiannya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola pemberian MP-ASI antara balita stunting dan non-stunting di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini observasional dengan desain cross-sectional. Pola pemberian MP-ASI diperoleh melalui kuesioner. Data status gizi balita diperoleh dengan pengukuran tinggi badan dan umur. Sampel dalam penelitian ini adalah balita stunting dengan nilai z-score TB/U < -2 SD dan balita non-stunting dengan nilai z-score TB/U ≥ -1 SD. Jumlah sampel sebesar 35 balita stunting dan 35 balita non-stunting. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil : Pola MP-ASI kategori tidak tepat pada balita stunting dan non-stunting sebesar 91,4% dan 51,4 %. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p= 0,000. Nilai kontingensi koefisien sebesar 0,405 atau 40,5% yang menunjukkan bahwa sumbangan variable pola pemberian MP-ASI terhadap variable status gizi sebesar 40,5%. Sedangkan sisanya (59,5%) disumbangkan dari factor lain. Kesimpulan : Terdapat perbedaan pola pemberian MP-ASI tepat dan tidak tepat antara balita stunting dan non-stunting. Saran : Disarankan agar dilakukan penyuluhan pada ibu balita tentang pola pemberian MP-ASI yang sesuai dengan usia anak sehingga masalah gizi pada anak dapat dicegah sedini mungkin