Daftar Isi:
  • Epistemologi Barat modern sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran filsafat Yunani dan didominasi oleh cara berpikir yang rasional, sekuler dan bahkan bebas dari nilai-nilai dan keyakinan keagamaan. Terdapat beberapa aliran besar epistemologi yang cukup dominan seperti rasionalisme, empirisme, kritisisme dan intuisionisme. Semua aliran tersebut mengacu pada fondasi akal pikiran dan juga mengandalkan pada kemampuan pancaindra manusia. Penelitian ini akan mengungkap “fakta” mengenai epistemologi Barat modern yang mencakup sejarah perkembangan, karakteristik, kelemahankelemahan dan dampak negatif yang ditimbulkannya. Untuk menjawab persoalan tersebut, data-data yang dipakai adalah data kepustakaan dengan penelitian filsafat sebagai metode penelitian yang digunakan. Adapun model penelitiannya menggunakan model penelitian sistematis reflektif dengan menggunakan beberapa alat analisis seperti interpretasi, induksi dan deduksi, koherensi intern, holistika dan deskripsi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fondasi filosofis epistemologi Barat modern membuat epistemologi tersebut memiliki karakteristik seperti menitikberatkan pada akal dan pancaindra, dikotomisasi, antroposentrisme, penentangan atas dimensi spiritual, ketidakpastian tiada henti, sekularisasi, desakralisasi dan empirisasi. Karakter epistemologi seperti itu pada akhirnya mengakibatkan epistemologi Barat modern memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan ini mencakup rasionalisme yang berlebihan, dualisme dalam menyikapi realitas dan kebenaran, sekularisme sebagai pandangan hidup, humanisme dan eksistensialisme sebagai nilai tertinggi serta drama dan tragedi dalam proses epistemologis. Dampak negatif dari semua itu adalah munculnya sekularisasi, liberalisasi dan berkembangnya disiplin-disiplin keilmuan yang menolak akan adanya wujud Tuhan serta memunculkan paradigma-paradigma pemikiran yang saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya.