Daftar Isi:
  • Mengingat gaya manajer puncak dalam menyusun anggaran sangat menentukan perilaku bawahannya, maka manajer puncak harus mampu melihat anggaran bukan hanya sebagai susunan angka-angka secara teknis. Manajer puncak juga dapat melihat bahwa yang ada dibalik angka-angka itu adalah orang-orang yang sikap dan perilaku mereka sangat dipengaruhi oleh cara yang ditempuh oleh manajer puncak dalam menyusun anggaran. Maka dengan demikian manajer puncak akan berusaha menggunakan metode penyusunan anggaran yang lebih baik agar prestasi yang dicapai dapat meningkat. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji secara empirik pengaruh pelimpahan wewenang terhadap hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan studi empiris. Sampel penelitian yaitu manajer menengah yang bekerja di industri mebel di Kabupaten Sukoharjo. Kuesioner disebar kepada 11 industri mebel di Kabupaten Sukoharjo berjumlah 55 kuesioner. Uji hipotesis menggunakan metode statistik regresi linear dan uji nilai selisih mutlak. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini dibuktikan dengan koefisien regresi (β1) yang positif sebesar 0,308 dengan probabilitas atau sign. 0,040 (p<0,05) dan nilai thitung sebesar 1,504. Partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial akan berpengaruh positif dan signifikan apabila pelimpahan wewenang yang dimiliki manajer tinggi. Interaksi antara partisipasi dengan pelimpahan wewenang (X1.X2) menunjukkan koefisien (β3) sebesar 3,233 dengan probabilitas atau sig 0,005 (p<0,05) dan Fhitung sebesar 4,770 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,179.