Daftar Isi:
  • Akway (Drimyspiperita Hook. f) merupakan salah satu tumbuhan obat tradisional suku Sougb, Papua yang digunakan sebagai peningkat stamina. Tumbuhan ini juga digunakan sebagai obat untuk mengobati infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dengan mengukur KHM (Kadar Hambat Minimal) dan KBM (Kadar Bunuh Minimal) ekstrak etanol kulit kayu akway terhadap Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa, serta mengetahui golongan senyawa kimia yang dikandung dalam ekstrak etanol kulit kayu akway yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak kulit kayu akway didapat dengan maserasi menggunakan etanol 96%. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode dilusi padat. Golongan senyawa antibakteri ditetapkan menggunakan uji bioautografi dengan terlebih dahulu dilakukan uji Kromatografi Lapis Tipis dengan fase diam Silika Gel GF254 nm dan fase gerak n-heksan : kloroform : metanol (11 : 3 : 6) v/v/v. Hasil menunjukkan KHM ekstrak terhadap Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa berturut-turut adalah 0,625% dan 1,25%, serta nilai KBM berturut-turut 0,75% dan 1,5%. Hasil uji Kromatografi Lapis Tipis dan bioautografi yang menunjukkan aktivitas antibakteri adalah senyawa fenolik dan terpenoid pada Rf 0,8.