Daftar Isi:
  • Pendahuluan : Masalah gizi anemia atau kurangnya kadar hemoglobin masih menjadi perhatian khusus oleh berbagai pihak. Rendahnya kadar hemoglobin sering disebabkan karena kekurangan zat gizi lainnya seperti protein, zat besi, vitamin C dan vitamin A. Wanita usia subur mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia dikarenakan sering mengalami pendarahan menstruasi yang teratur. Berdasarkan dinas kesehatan Sleman prevalensi anemia di kecamatan Cangkringan masih tinggi yaitu sebesar 51,33%. Anemia pada wanita usia subur akan menyebabkan resiko melahirkan anak dengan berat badan rendah hingga dapat menyebabkan kematian pada ibu. Tujuan : Mengetahui hubungan konsumsi protein, zat besi, vitamin C dan vitamin A dengan kadar hemoglobin pada wanita usia subur di Kecamatan Cangkringan Sleman. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 32 dipilih dengan metode multi stage random sampling. Data konsumsi protein, zat besi, vitamin C dan vitamin A dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan metode recall 3x24 jam dan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar hemoglobin dengan alat Spuit Injeksi. Analisis data dengan korelasi pearson product moment. Hasil : Berdasarkan analisis univariat, konsumsi protein subjek sebanyak 34,4% tergolong defisit berat, konsumsi zat besi semuanya tergolong kurang yaitu 100%, sedangkan konsumsi vitamin C sebagian besar tergolong kurang yaitu 93,8%, dan konsumsi vitamin A subjek sebagian besar tergolong lebih yaitu 81,2%. Kesimpulan : Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara konsumsi protein, zat besi, vitamin C dan vitamin A dengan kadar hemoglobin pada wanita usia subur di daerah Cangkringan Sleman. Masyarakat diharapkan dapat memperhatikan pola konsumsi makan sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG)