Daftar Isi:
  • Pendahuluan:Pemberian ASI eksklusif adalah proses memberikan ASI saja kepada bayi selama 6 bulan tanpa dicampur dengan tambahan cairan dan makanan padat. Pemantauan status gizi tahun 2012 di Kelurahan Dukuh didapatkan data bahwa 1,4% Balita mempunyai status gizi lebih, 93,6% status gizi baik, 4,48% status gizi kurang dan 0,56% status gizi buruk. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Dukuh mengalami penurunan sebanyak 2% pada tahun 2012. Tujuan:Mengetahui perbedaan status gizi bayi umur 0-6 bulan antara bayi yang mendapatkan ASI dengan bayi yang mendapatkan ASI dan susu formula di Kelurahan Dukuh Sidomukti Kotamadya Salatiga. Metode penelitan :Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi terdiri atas 2 kelompok populasi yaitu populasi bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Pra-laktal sebanyak 31 bayi dan populasi bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI ditambah susu formula sebanyak 32 bayi. Uji perbedaan dengan Independent sample t Test. Hasil : Status gizi bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI sebanyak 83,87% status gizi baik, 12,90% status gizi kurang, 3,23% status gizi lebih, dengan nilai rata-rata Z-score -0,9361 SD sedangkan status gizi bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI ditambah susu formula 100% adalah status gizi baik nilai ratarata Z-score -0,7228 SD. Data yang ada menunjukkan bahwa rata-rata nilai Z-score pada ke-2 kelompok bayi hampir sama, sehingga ke-2 kelompok bayi sebagian besar mempunyai status gizi baik (p=0,351 > 0,05). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan status gizi pada bayi umur 0-6 bulan antara bayi yang mendapatkan ASI dengan bayi yang mendapatkan ASI ditambah susu formula di Kelurahan Dukuh Sidomukti Kotamadya Salatiga.