Daftar Isi:
  • Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu masih menyisakan pilu bagi banyak pihak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan upaya resiliensi pada penyintas pasca erupsi Merapi. Subjek penelitian ini berjumlah 12 orang dewasa warga lereng Gunung Merapi dengan karakteristik sebagai berikut: 1) Penyintas berusia antara 18-40 tahun, 40-60 tahun, dan 60 tahun-kematian. 2) Penyintas yang bertempat tinggal di kawasan lereng Gunung Merapi yaitu warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. 3) Penyintas yang mengalami traumatis mendalam akibat bencana alam erupsi Merapi. Hasil penelitian ini adalah terdapat potensi resiliensi pada orang dewasa korban erupsi Merapi, yang potensi ini menjadi sumber kekuatan untuk bertahan dan mencoba merubah keadaan. Dan dapat dilihat dari orang dewasa menerima kondisi dan keadaan yang menimpa, berusaha dari sisi spiritual, berusaha dalam tindakan nyata berupa menata kembali roda perekonomian, membangun, mempertahankan, dan menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain. Temuan lain dari penelitian ini adalah faktor keluarga dan faktor yang dulu bahkan tidak disadari oleh para penyintas yaitu faktor keyakinan akan kekuatan Allah serta faktor social support yang diberikan kepada para penyintas untuk membantu pemulihan pasca erupsi Merapi.