Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bentuk tindak tutur penolakan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa. (2) Mendeskripsikan analisis berdasarkan asumsi pragmatik pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah tindak tutur penolakan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah percakapan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa. Penelitian ini menggunakan metode simak, teknik sadap, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian ini: pertama, berdasarkan bentuk-bentuk penolakan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa terdapat dua bentuk penolakan, yaitu (1) bentuk bahasa yang terdiri atas tindak tutur penolakan dan modus penolakan. Tindak tutur penolakan terbagi menjadi tiga tuturan penolakan, yaitu 2 tindak tutur penolakan memerintah, 3 tindak tutur penolakan menyarankan, dan 3 tindak tutur penolakan menanyakan. Modus penolakan terbagi menjadi tujuh modus penolakan, yaitu 2 modus ketidaksanggupan, 1 modus ketidaknyamanan, 5 modus ketidakpedulian, 4 modus ketidakmauan, 2 modus ketidaksiapan, 1 modus kesibukan, dan 3 modus keseganan. (2) Bentuk bahasa tubuh terdiri atas modus penolakan yang terbagi menjadi satu modus penolakan, yaitu 4 modus ketidakmauan. Kedua, analisis berdasarkan asumsi pragmatik pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa terdapat dua kategori, yaitu (1) tindak tutur langsung-tindak tutur tidak langsung dan (2) tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal. Tindak tutur langsung terbagi menjadi dua modus, yaitu 5 modus berita dan 1 modus perintah, sedangkan tindak tutur tidak langsung terbagi menjadi tiga modus, yaitu 2 modus berita, 1 modus perintah dan 4 modus tanya. Tindak tutur literal ditemukan 14 tuturan, sedangkan tindak tutur tidak literal ditemukan 4 tuturan.