Daftar Isi:
  • Pendahuluan : Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun kenyataannya cakupan ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah. Masalah utama masih rendahnya cakupan ASI Eksklusif adalah faktor sosial budaya, pengetahuan yang kurang akan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), status pekerjaan ibu dan gencarnya promosi susu formula. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang IMD dan status pekerjaan Ibu dengan status pemberian ASI di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode cross sectional. Sampel adalah Ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan di wilayah Kecamatan Jatipuro sebanyak 70 Ibu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan acuan kuesioner. Adapun uji hipotesis yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil : Ibu dengan tingkat pengetahuan IMD baik 68,9% memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dan ibu dengan tingkat pengetahuan kurang 64% tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Ibu yang bekerja 65,4% tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dan Ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga 70,5% memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Kesimpulan : Hasil uji Chi-Square test menunjukkan adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang IMD dengan status pemberian ASI (pvalue= 0.008;CC=0.303) dan ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status pemberian ASI di Kecamatan Jatipuro Karanganyar (pvalue= 0.003;CC=0.330).