Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Remaja merupakan golongan rawan gizi, salah satu masalah gizi yang sering diderita oleh remaja adalah anemia. Salah satu penyebab anemia adalah rendahnya konsumsi zat gizi terutama besi. Zat gizi yang mempengaruhi dalam pembentukan hemoglobin antara lain protein, vitamin C, besi dan seng. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat konsumsi protein, vitamin C, besi dan seng pada remaja putri yang anemia dan tidak di Asrama putri SMA MTA Surakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross secsional. Responden penelitian ini adalah remaja putri berjumlah 75 orang yang tinggal di Asrama. Data dianalisis secara bivariat, dengan uji beda Independent Sample Test untuk data konsumsi protein, vitamin C, seng dan uji beda Mann Whitney untuk data konsumsi besi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi protein remaja putri yang anemia 70,2% termasuk baik, tingkat konsumsi vitamin C pada remaja yang anemia tidak cukup sebesar 63,2%. Tingkat konsumsi besi dan seng pada remaja putri yang anemia yaitu sebanyak 97,9% tidak cukup. Berdasarkan uji statistik menunjukan tidak ada perbedaan tingkat konsumsi protein (p=0,729) dan tingkat konsumsi vitamin C (p=0,114), sedangkan tingkat konsumsi besi (p=0,034) dan tingkat konsumsi seng (p=0,043) ada perbedaan. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan antara tingkat konsumsi protein dan vitamin C pada remaja putri yang anemia dan tidak anemia. Ada perbedaan antara tingkat konsumsi besi dan seng pada remaja putri yang anemia dan tidak anemia.