Daftar Isi:
  • Pendahuluan : Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah gizi pada anak SD dan MI. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS). Program PMT-AS diharapkan dapat meningkatkan ketahanan fisik anak sekolah. Hasil pengukuran status gizi di SDN Banyuanyar III tahun 2012, siswa yang memiliki status gizi kurus sekali sebesar 45,24% dan yang mengalami anemia sebesar 20,7%. Tujuan : Mengetahui perbedaan status gizi anak sekolah sebelum dan sesudah PMT-AS di Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Metode penelitan : Penelitian ini termasuk dalam penelitian pra eksperimental menggunakan rancangan one group pretest-postest. Subjek penelitian adalah siswa-siswi sekolah dasar kelas 3,4 dan 5 yang berjumlah 131 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur TB, BB dan mencatat umur untuk mengetahui status gizi. Status gizi menggunakan indeks z-score yaitu BB/U, TB/U dan BB/TB. Uji statistik menggunakan Dependent sample t-test. Hasil : Responden dalam penelitian ini yaitu siswa sekolah dasar yang memiliki usia 8-14 tahun. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan status gizi (BB/U dan BB/TB) anak sekolah sebelum dan sesudah PMT-AS (p=0,778; p=0,414). Berdasarkan TB/U menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan status gizi anak sekolah sebelum dan sesudah PMT-AS (p=0,012). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan status gizi anak sekolah sebelum dan sesudah PMT-AS di SDN Banyuanyar III Kota Surakarta tahun 2012